Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist. I believe my fingers...

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Burung Hama sebagai Ancaman Ketahanan Pangan

30 Januari 2023   12:41 Diperbarui: 31 Januari 2023   08:32 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (UNSPLASH/SERGIO CAMALICH)

Di awal tahun 2023, serangan burung yang menjadi hama tanaman padi kembali melanda Kabupaten Maros di Sulawesi Selatan. Burung pemakan bulir ini merusak padi di daerah Bantimurung sehingga petani melakukan panen sebelum waktunya.

Hal ini mengakibatkan kerugian besar dan harganya jatuh di pasaran. Gabah yang dipanen paksa sebelum matang fisiologis memiliki bulir mudah pecah saat masuk ke penggilingan. Beras setengah hancur dan rentan terserang kutu beras pasti tidak dilirik konsumen.

Tingginya kadar air membuat dinding sel bulir sangat rapuh saat terjadi benturan mekanis. Serangan burung hama dan gagal panen membuat air mata petani mengalir deras.

Mengapa sekarang banyak kasus ledakan populasi hewan yang sebelumnya dianggap tidak berbahaya untuk ketahanan pangan?

Degradasi Rantai Makanan

Tanaman padi sebagai penghasil beras telah menjadi makanan pokok di Indonesia, sebagian besar penduduk benua Asia dan negara lainnya di berbagai belahan dunia. 

Umumnya petani menanam padi di sawah beririgasi, ada juga petani menanam padi di lahan tadah hujan dan daerah kering lainnya. Hasil panen petani sangat tergantung pada kesuburan tanah, jenis benih yang digunakan, tersedianya air dan teknik perawatannya. Bulir padi dapat dipanen saat umur 90 sampai dengan 120 hari. 

Di dalam proses pemeliharaan petani, selain kondisi tanah tempat tumbuhnya yang harus memenuhi kriteria tertentu, tanaman padi juga rentan terserang hama dan penyakit. 

Selain adanya pengganggu yang telah disebutkan sebelumnya, di sawah juga terdapat gulma atau tumbuhan air yang mampu menurunkan produktivitas tanaman budidaya. 

Beberapa jenis gulma yang lazim ditemukan di sawah adalah: kiambang, genjer, teki, calincing, pecut kuda, sangga langit, aneka rupa rerumputan dan lain-lain. Petani harus rajin menyiangi gulma supaya tidak merampas nutrisi, ruang dan cahaya matahari yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman padinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun