Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bolehkah Anak Nonton Film Horor?

9 Agustus 2022   12:07 Diperbarui: 9 Agustus 2022   12:16 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pilihan yang agak susah memang ya. Kedua anakku termasuk yang mau nonton film horor. Bagi saya pribadi sebenarnya saya lebih menanamkan dulu pada anak tentang kehidupan, dunia nyata dan dunia kasat mata. Dan mengedukasi pada anak-anak saya bahwa film adalah hanya sebuah rekayasa orang dewasa untuk mendapatkan laba. 

Apabila anak mau nonton film horor, saya pastikan dulu bahwa saya mengetahui dulu alur ceritanya. Paling nggak trailernya dulu. Jadi saya nanti bisa jelaskan pada anak kalau mereka bertanya. 

Mungkin akan lebih baik kalau penyelenggara film dalam hal ini penyedia bioskop sudah memberikan batasan usia yang boleh menenoton misalkan untuk 13th keatas ata film hanya diperuntukkan bagi usia 17th ke atas baik itu horor maupun drama yang mengandung kekerasan atau unsur dewasa. Tapimemang sensor mandiri keluarga memang sangat penting. Tapi menurut sepengetahuan saya, di Indonesiaa kurang patuh atas apa yang sudah dijadikan patokan. Karena sering ada film yang sudah jelas ada batasan usia ternyata banyak anak-anak dibawah umur yang nonton. Jadi dilema pula ya. Yangsalah ini penyelenggara bioskop yang kurang patuh atau justru orang tua si anak nih. 

Pernah pengalaman yang membuay saya seperti ditampar di negara orang. Paskita lagi jalan di sebuah mall di Phnom Penh, anak saya ketemu 2 temen orang Indo ngajakin nonton Conjuring. 

"Kamu berani dik?" Tanyaku ke anaku yang waktu itu masih kls 4SD 

"Berani lah bu. Yang penting ibu ijinin. Mas Yayan (bukan nama sebenarnya) aja boleh bu sama ibuknya"

Yayan baru kls 6SD tapi bongsor banget jadi ngaku 17th juga orang percaya. Sementara anakku kecil sesuai umurnya yanh belum 9th.

"Kan sama kak Ade (bukan nama sebenarnya) juga bu. Kak Ade kan idah kerja"

"Iya tante nanti aku jagain"

Aku lepas lah anakku bersama temen cowok itu. 

Tiba-tiba belum 15 menit

"Ibuuu ..... abangnya yang jaga pintu jahat. Aku nggak bolehin masuk karena kecil. Mas Yayan boleh masuk. Mas Yayan bohong bilang 17th bu"

Sambil nangis anak saya masih ngomel-ngomel. Dasar bocah ya. 

"Aku sudah bohong bilang 17th tapi abangnya malah ketawa bilang 'really? '"

Ade tergopoh datang

"Tante maaf dia nggak boleh masuk. Ini tiketnya tante. Maaf saya ke sana dulu tante. Yayan sendirian"

Belum sempet jawab. Ade sudah hilang. 

Dalam hati saya nyesel banget 'kenapa justru saya sendiri yang mengajarkan pada anak untuk tidak patuh peraturan ynag jelas-jelas terpampang film untuk usia 17th keatas'

Sebuah pelajaran berharga hari itu bagi saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun