Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Membeli Furniture Bekas

6 Juli 2022   18:52 Diperbarui: 6 Juli 2022   19:10 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Terkesan seperti kurang bagus dan banyak yang negatif thinking atau berfikiran negatif kalau seseorang membeli barang bekas. Apalagi furniture. 

Tapi hal ini tergantung juga pada kualitas barang tersebut. 

Pengalaman yang pernah saya alami sekitar tahun 90an waktu saya baru tiba di Jakarta untuk bekerja, saya membeli rumah BTN di daerah Tangerang. 

Pas pindahan kan belum beli furniture sama sekali. Secara tidak sengaja atau kebetulan saja, ada tetangga yang sudah lumayan lama tinggal di situ menawarkan sofa untuk ruang tamu. 

Sofa tamu bekas punya dia tapi masih bagus banget. Awalnya saya juga agak gimana gitu ya mau beli barang bekas. 

Tetanggaku menjelaskan kalau sofa itu hadiah pernikahan dari boss nya dan dia mau beli yang baru makanya mau dijual. 

Secara kalau dilihat kualitasnya super bagus dan tetanggaku bilang 'bayar berapa aja deh bu". 

Menurutnya sebenarnya sayang mau dilepas tapi kan rumahnya kecil jadi nggak bisa disimpan juga dan katanya dengan yakin bahwa saya pasti bisa pakai lama dan jagain sofa itu dengan baik. 

Karena kan itu hadiah ya, jadi ada rasa sayang. 

Pengalaman lucu juga terjadi pada saat itu anaknya yang baru berumur 2,5 th main ke rumah dan bilang "tante kenapa kursiku dipindah sini" Hahaha bocil ini nggak tau kalau ortunya sudah ngejual kursinya ke saya. 

Dan temen - temen tahu nggak, sofanya itu sampai sekarang masih bisa dipakai dan masih kokoh. Saya ganti kulit luarnya sekali saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun