Bertumbuh dalam Dunia Literasi

"Growing with your value and purpose." _Aruunikaa

Kalimat itu yang selalu ia pegang teguh dalam menapaki kehidupannya. Dialah Arunikaa, perempuan yang lahir 28 tahun lalu, tepatnya 10 Januari 1997 di Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Nikaa, begitu teman-teman memanggilnya. Nikaa memiliki ketertarikan dalam dunia literasi, yaitu dunia baca dan tulis. Ketertarikannya dengan dunia literasi dimulai saat ia masih sangat belia. Saat duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK), ia mengaku sudah beberapa kali terjun dalam dunia literasi anak, seperti mengikuti lomba mendongeng dan membaca puisi. 

Nikaa menempuh pendidikan di Semarang hingga bangku Sekolah Dasar. Kemudian ia dan keluarganya hijrah ke Blitar, dan menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di sana. Selama masa pendidikannya, ia juga beberapa kali mengikuti lomba, diantaranya lomba sinopsis, lomba membaca puisi, dan lomba membaca dongeng tingkat Kabupaten Blitar.

Saat itu, tepatnya tahun 2011 ia menyelesaikan pendidikan SMP-nya sekaligus tahun terakhir ia aktif di dunia kepenulisan. Bukan tanpa sebab, ia memutuskan untuk berhenti dari dunia kepenulisan karena menempuh pendidikan di pesantren. 

Pesantren Salaf di Blitar menjadi pendaratannya setelah menamatkan bangku SMP. Namun, hal itu tidak menghalangi kecintaannya pada dunia literasi. Selama 12 tahun menempuh pendidikan pesantren, ia tetap membaca dan menulis, namun seputar literasi agama. 

Perempuan penggemar berat Harry Potter ini, juga mengaku bahwa menggeluti dunia kepenulisan merupakan satu-satunya impian yang sampai saat ini tak pernah goyah. Baginya, menulis tidak hanya terbatas bagi mereka yang memiliki gelar. Menulis merupakan kesempatan bagi siapapun yang mau melakukannya. 

Sebagai penggemar Harry Potter, tentu saja penulisnyalah yang menjadi inspirasinya, J. K Rowling. Selain J. K Rowling, ada beberapa penulis dalam negeri yang menginspirasinya, yaitu Habiburrahman El Shirazy, dan Pramoedya A. Ia juga menyebutkan karya favoritnya diantaranya Api Tauhid dan Bumi Cinta karya Habiburrahman El shirazy. 

Hingga akhirnya, setelah menamatkan pendidikan pesantren, ia memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya pada tahun 2022. Dari pernikahannya, ia dikaruniai seorang anak yang saat ini juga menjadi motivasi terbesarnya untuk tetap menggeluti dunia literasi. 

Setelah sekian lama vakum, akhir 2024 tekatnya untuk meraih impiannya kembali membara. Ya, dunia literasi. Sebagai seorang Ibu, ia paham betul bahwa menanamkan budaya literasi pada keluarga, terkhusus buah hatinya sangatlah penting.