Mohon tunggu...
Sri Hayani
Sri Hayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi sastra Indonesia

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelanggaran Bahasa Indonesia di Sosial Media dan Elektronik

9 April 2021   11:30 Diperbarui: 9 April 2021   14:04 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak di tetapkan pada 1928 Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, dan pada 1945 Bahasa Indonesia menjadi bahasa negara. Mengapa disebut sebagai bahasa persatuan? Karena bahasa indonesia dapat menyatukan ratusan bahasa daerah, suku bangsa, ras dan agama serta beraneka ragam budaya di dalamnya. Sekarang bahasa Indonesia di pakai oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia, bahkan di pelajari di berbagai negara seperti Australia, Belanda, Jepang, Rusia, Korea selatan, Tiongkok, Brazil, Kanada, Amerika serikat, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, dan sebagainya.

Pada era globalisasi yang terjadi ditandai dengan berkembangannya teknologi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia (sumber jurnal Sri Murti halaman 179).

Teknologi informasi di abad ke- 21 ini menunjang kebebasan menyuarakan komentar, opini, serta pandangan hidup yang terkadang membahayakan budaya serta bahasa suatu negara. Pemikiran yang terkadang sangat mempengaruhi bisa mengubah tatanan budaya suatu bangsa sehingga bisa mengubah jalannya bangsa tersebut secara keseluruhan.

Perihal ini adalah satu akibat negatif dari globalisasi, sebab nilai- nilai luhur yang ada pada suatu bangsa, bisa luntur dan mudah terkikis oleh arus globalisasi yang relatif lebih kuat mempegaruhi budaya berbahasa. Sebagai bagian dari budaya, bahasa pula rentan terpengaruh oleh globalisasi, paling utama dengan terus menjadi mudahnya pembelajaran serta pemakaian bahasa. Bahasa Inggris umumnya menjadi bahasa yang sangat mudah mempengaruhi bahasa- bahasa lain di dunia, disebabkan penggunaannya sebagai bahasa Internasional.

Fenomena globalisasi yang kian gencar dengan adanya teknologi informasi serta tren- tren bahasa yang berkembang di dalam ataupun luar negeri bisa langsung berkembang serta menjadi bahasa masyarakat sehari-hari. Misalnya pelanggaran bahasa Indonesia di media sosial, Kita tidak asing lagi dengan istilah media sosia, karena seperti sudah menjadi kebutuhan di setiap orang. Berbagai jenis media sosial yang sering digunakan yaitu Instagram, WhatsApp, Twitter, Facebook, LINE dan sebagainya.

Sekarang ini banyak sekali pengguna media sosial yang sering menggunakan bahasa asing seperti bahasa Inggris ketimbang bahasa Indonesia. Mengapa demikian? Karena mereka mengikuti perkembangan zaman, ketika kita berbahasa inggris mereka akan menganggap seseorang itu gaul dan keren. Tidak hanya di media sosial, di elektronik pun saat ini televisi sudah menggunakan bahasa Inggris di setiap penayangannya. 

Penggunaan bahasa asing seperti bahasa Inggris tidak hanya di media sosial ataupun di elektronik saja, ternyata saat ini bahasa Inggris sudah merajalela di lingkungan masyarakat. Dari anak-anak hingga dewasa menggunakan bahasa Inggris dan menjadi salah satu mata pelajaran wajib. Bahkan di lingkungan keluarga pun sering menggunakan bahasa Inggris ketimbang bahasa ibu.

Contoh istilah-istilah bahasa asing yang digunakan di media sosial dan elektronik:

• kata "sharing" yang artinya berbagi.

• kata "free" yang artinya gratis.

• kata "good job" Yanga artinya kerja yang bagus

• kemudian ada singkatan seperti "OOTD" yaitu singkatan dari Outfit Of The Day.

Padahal dengan kita menggunakan bahasa asing seperti bahasa inggris secara tidak langsung kita mengancam eksistensi bahasa Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia seharusnya melestarikan bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia. Dengan cara mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar, aplikasikan/terapkan di kehidupan sehari-hari, dan kita seharusnya bangga memperkenalkan bahasa Indonesia ke negara lain agar tetap terjaga eksistensinya. 

Sumber: Jurnal Sri Murti "EKSISTENSI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI" halaman 179.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun