Mohon tunggu...
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis adalah hobi saya terutama tulisan fiksi, jadi sekarang saya akan mencoba untuk menulis non-fiksi. Saya akan menguasai keduanya, fiksi dan non-fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Indonesia

2 Desember 2022   09:57 Diperbarui: 2 Desember 2022   10:07 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan yang bermutu mempunyai makna sebagai suatu proses dan hasil pendidikan secara keseluruhan. Proses pendidikan yang bermutu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling terkait. Faktor-faktor yang menentukan kualitas proses pendidikan suatu sekolah adalah terletak pada unsur-unsur dinamis yang ada di dalam sekolah itu dan lingkungannya sebagai suatu kesatuan sistem.

Kualitas pendidikan indonesia masih belum cukup untuk dikatakan bermutu atau belum mencapai mutu pendidikan yang tinggi. Hal ini berdasarkan pemeringkatan dari World Population Review tahun 2021 yag menempatkan indonesia pada peringkat ke54 dari 78 negara yang masuk dalam pemeringkatan pendidikan dunia. Oleh sebab itu, mutu pendidikan menjadi masalah yang penting untuk dibahas dan diberikan solusi peningkatannya. Pentingnya mutu pendidikan ini sangat mempengaruhi terciptanya sumber daya manusia berkualitas yang akan mendukung tercapainya pembangunan nasional secara menyeluruh.

Belum optimalnya capaian mutu pendidikan ditengarai disebabkan oleh banyak faktor; salah satu faktor penting  yang diidentifikasi dari kajian-kajian terdahulu yaitu kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional yang menggunakan pendekatan education production function atau input-output analysis yang belum dilaksanakan secara konsisten (Zapp, 2020: 20).
Untuk meningkatkan mutu pendidikan mesti dilakukan dengan banyak faktor yang merupakan indikator yang memperngaruhi mutu pendidikan.

 Factor-faktor tersebut akan masuk ke dalam bagian input yang akan menghasilkan output. Untuk menghasilkan output yang diinginkan maka kita harus mengetahui dahulu apa saja yang mempengharui output itu. dalam hal ini seperti pendukung dalam terlaksananya proses pendidikan yang baik untuk mendukung tercapainya mutu pendidikan. Maka input yang diberikan seperti manajemen kurikulum, fasilitas dalam proses pendidikan, teknologi yang mengarah pada fasilitas dan segala sarana dan prasarana yang mendukung terciptanya pembelajaran yang mampu mencapai tujuan pembelajaran, kinerja dan profesionalitas guru, serta hal-hal lain yang membantu dan mendorong terlaksananya proses pendidikan yang mampu mencapai tujuan sesuai standar nasional.  

Maka dapat disimpulkan terdapat beberapa solusi untuk mengatasi rendahnya mutu pendidikan yang akan dipaparkan berikut:

Dukungan pemerintah
Dalam meningkatkan mutu pendidikan tentunya merupakan amanat yang diemban oleh pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah. Dimana dalam upaya peningkatan mutu pendidikan ini telah banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah baik itu dari dana pendidikan maupun dari peningkatan kualifikasi guru melalui berbagai uji. Namun yang akan ditekankan di sini ialah mengenai pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi segala hal yang menghambat mutu pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan harus lepas dari segala hal yang bersangkutan dengan kepentingan pribadi dan interverensi serta hal lain yang menjadi penghalang mutu pendidikan. Juga diperlukan komitmen dalam pengawasan terkait standarisasi, pelayanan anggaran dan fasilitas sekolah yang memadai dan pemantauan yang berkelanjutan dalam perekrutan guru.

Dengan adanya pengawasan yang ketat terhadap hal-hal yang terkait dengan pendidikan maka akan meminimalkan pelaksanaan yang jauh dari perencanaan. Serta mendukung dalam pengadaan fasilitas yang mengarah pada sarana dan prasarana pembelajaran untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran, sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa dan mutu pendidikan itu sendiri.


Kepemimpinan kepala sekolah
Pemimpin dalam dunia pendidikan atau lebih spesifiknya dalam sekolah disebut dengan kepala sekolah. Dalam mewujudkan sekolah yang bermutu dengan sifat dinamis mengikuti perkembangan dan bisa melahirkan lulusan yang berprestasi dibutuhkan sikap kepemimpinan yang baik dari seorang kepala sekolah. Dalam menjalankan tugas meningkatkan mutu sekolahnya kepala sekolah haruslah mampu mengajak, mempengaruhi dan bekerja sama dengan bawahannya untuk mencapai tujuan pendidikan yang semestinya. Kepala sekolah bisa mengambila peran secara langsung dalam hal ini atau pun secara tidak langsung. Mengambil peran secara langsung seperti langsung membantu pengembangan kompetensi guru dan secara tidak langsung seperti mempengaruhi pengembangan kompetensi tersebut dengan menciptakan kondisi kondusif dalam organisasinya.


Sebagai pengemban tanggung jawab yang besar dalam pendidikan sudah seharusnya kepala sekolah memiliki kompetensi yang tinggi. Dengan kompetensi yang baik dari seorang kepala sekolah maka diharapkan sekolah tersebut bisa memenuhi kriteria sekolah bermutu hingga bisa menjadi pendorong meningkatnya mutu pendidikan secara nasional.


Kinerja guru
Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Dalam menjalankan tugas meningkatkan mutu pendidikan guru perlu memiliki kompetensi yang baik. Terdapat 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi professional. Dengan memiliki kompetensi ini guru akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.


Maka kinerja guru dalama menjalankan tugasnya meningkatkan mutu pendidikan haruslah ditingkatkan karena guru berhadapan langsung dengan peserta didik yang menjadi tolok ukur mutu pendidikan. Dalam peningkatan kinerja guru ini diperlukan pula perhatian lebih terhadap kesejahteraan guru-guru tersebut. Guru menjadi tonggak penting dalam pembelajaran di kelas serta factor paling mempengaruhi keberhasilan siswa dalam pendidikannya, maka dari itu motifasi guru untuk menjadi pendukung siswa haruslah dipupuk dengan memerhatikan kesejahteraan mereka. Sebab dalam meningkatkan kinerja guru, faktor personal dalam diri guru juga mempengarui hasil kerja yang bisa diberikannya, selain itu faktor psikologis guru juga memiliki andil besar dalam suksesnya pembelajaran yang berpengaruh pada mutu pendidikan secara langsung. Tidak hanya itu, keseimbangan antara jumlah guru dan siswa dalam satu sekolah juga mempengarui tercapainya pendidikan yang sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun