Mohon tunggu...
sri
sri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jangan ada Trolling di Kompasiana

9 November 2009   16:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:23 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Trolling tidak sehat karena tulisan atau komentar troll atau troller (pelakunya) tidak membawa pencerahan apapun. Memang, kriteria “pencerahan” itu saja subyektif. Kalau bilang “ni bank brengsek di bailout, pasti ada sesuatu yang fishy” masak nggak boleh?

Tapi kalau “sesuatu yang fishy” itu ditarik kemana-mana menjadi:”ini pasti trik-nya Boediono; ini pasti ada dana kampanye partai Demokrat; ini pasti ada deposan yang sengaja diselamatkan dengan bailout; ini pasti ada…dst dst”…bukan pencerahan yang didapat, tapi “multiple choice”. Pilih sendiri mana yang disuka…

Lebih parah lagi begini. Karena merasa tidak terima kebijakan bailout dihujat habis-habisan, ada yang mulai meniupkan isu spekulatif tandingan “ini pasti gara-gara JK: mau menjatuhkan Sri Mulyani, mau menjatuhkan Boediono sebagai wapres dst dst”… (beliau ini sebenarnya juga korban trolling: terpancing…)

Dulu waktu berita bailout Century masih panas, banyak yang bilang “tunggu audit BPK…” ada juga yang bilang “lihat hasil BPK nanti..lihat siapa yang bakal malu”… Sekarang audit BPK soal Century sudah hampir selesai. Dari berita2 sebelum sertijab ketua BPK bisa dilihat bagaimana sebetulnya kinerja Century sebelum dibailout, kinerja pengawas/pemeriksa bank di BI. Yang tidak terima BI (pengawas/pemeriksa bank) disalah-salahin bisa argue BPK memihak, dendam sama BI, isu bailout dipolitisasi, dst dst…

Di Kompasiana, kalau ada tulisan mengenai Century atau Mutiara, menurut saya, sudah tidak relevan lagi menyoal bailoutnya (valid atau tidak, salah atau tidak, setuju atau tidak). Apalagi kalau tulisan bersifat spekulasi. Laporan BPKnya saja sudah akan dilengkapi oleh PPATK…apa mau bikin investigasi tandingan?… Bukankah lebih baik bikin blog sendiri kalau masih "penasaran"?? Kasih saja link di profil biar bisa diakses mereka yang tertarik baca….

Tapi tulisan seperti itu masih ada di Kompasiana, saya jadi bertanya-tanya: apa ini trolling??

No trolls among us; as trolling takes us nowhere…

Sri (100% bukan troll)

(Saya cari2 “aturan/etiket nge-blog yang komplit” di Kompasiana..kok tidak ketemu…konon ada 10 commandments of netiquette….)

Referensi “trolling”:

http://en.wikipedia.org/wiki/Troll_(Internet)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun