Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waspada! Terorisme Bukan Hanya Serangan Bom

27 Mei 2015   12:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:33 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang beranggapan bahwa ancaman bahaya terorisme selalu identik dengan teror ledakan bom. Padahal lebih dari itu, ancaman bahaya terorisme bersifat semesta yang membahayakan stabilitas keamanan dan kehidupan negara. Tidak heran jika kemudian terorisme ditetapkan sebagai musuh bebahaya, dan pemerintah pun sampai memberikan perhatian khusus untuk menanganinya, seperti melalui pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan beberaa satuan tugas (satgas) dari instansi pemerintah terkait. Memang selama ini terorisme yang terjadi di Indonesia umumnya berbentuk serangan bom, dimulai dari tragedi Bom Bali sampai dengan yang terakhir adalah bom Kuningan, serta beberapa serangan bom kecil di tempat-tempat umum di seluruh Indonesia. Bukan lagi hanya pihak barat yang menjadi sasaran aksi terror di Indonesia, melainkan juga beberapa sasaran lainnya yang tidak pernah kita sangka, seperti fasilitas publik, sarana transportasi, bahkan hingga berani menyerang kepolisian dan militer yang notabene merupakan pihak keamanan berwenang. Ketidak jelasan sasaran teror tersebut membuat khalayak luas bertanya-tanya sekaligus khawatir jika tiba-tiba dapat menjadi sasaran aksi kelompok radikal. Apalagi ditambah dengan bahaya terorisme yang bersifat laten, membuatnya menjadi isu yang krusial untuk ditangani dengan serius. Terorisme tidak dapat ditebak kapan dan dimana munculnya. Bentuk serangannya pun juga tidak dapat diprediksi karena selalu saja mereka (pelaku teror) memiliki berjuta cara untuk melancarkan aksinya. Bahkan, kini pelaku teror pun piawai memanfatkan kecanggihan teknologi informasi untuk memperluas propagandanya, sehingga ancamannya pun bukan lagi sebatas ancaman terhadap kelompok melainkan juga per individu. Pencegahan paling dini yang dapat kita lakukan adalah dengan sadar meyakini bahwa terorisme adalah musuh bersama yang harus dijauhi. Selain itu kita pun harus menanamkan kuat-kuat semangat hidup damai dan cinta tanah air di dalam diri kita agar nasionalisme dan sikap positif kita terjaga. Lebih dari itu, kita pun harus terus menggiatkan kehidupan yang rukun, bertenggang rasa, dan saling menghormati di tengah-tengah masyarakat. Apalagi dengan kondisi masyarakat Indonesia yang multikultur, maka persatuan dan kesatuan sangat penting untuk dijunjung agar mampu menjadi tameng bersama dalam menanggulangi ancaman bahaya terorisme. Selain itu, kita pun patut menjaga kewaspadaan terhadap ancaman terorisme di kehidupan sehari-hari, khususnya dalam berinteraksi di masyarakat maupun interaksi umum melalui dunia maya. Di masyarakat, kita jangan ragu untuk saling mengingatkan mengenai bahaya terorisme. Selain itu kita juga patut bersikap sigap melapor ke pihak berwajib jika menemui tanda-tanda yang mengarah ke terorisme. Lebih dari itu, di kehidupan dunia maya, kita juga perlu untuk selektif dalam mengakses konten-konten yang tersaji di dalamnya. Jangan sampai kita asal berinteraksi karena menganggap suatu hal menarik tanpa ada kroscek sebelumnya. Hal ini dikarenakan ancaman bahaya terorisme sering kali disampaikam secara terselubung, seperti game, humor, konten video, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, terapkan internet sehat dalam mengakses informasi di dunia maya agar kita terjauhkan dari berbagai ancaman yang membahayakan kehidupan bersama. Salam damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun