Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menguatkan Nilai Moderasi dan Wawasan Kebangsaan

17 Desember 2020   17:51 Diperbarui: 17 Desember 2020   17:55 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bhinneka Tunggal Ika - jalandamai.org

Dalam sejarahnya, Indonesia dikenal dengan negara yang sangat majemuk. Kemajemukan di Indonesia ini tidak hanya berupa karakter manusianya yang beragam, tapi juga suku, budaya, agama dan bahasa lokal nya yang sangat beragam. Dan keragaman semua inilah yang membuat Indonesia tumbuh menjadi negara yang sangat toleran. Karena toleransi inilah yang menyatukan keragaman dalam harmoni negara kesatuan republik Indonesia.

Berbeda pada dasarnya merupakan hal yang lumrah terjadi di Indonesia. Dalam konteks politik, berbeda itu merupakan bagian dari demokrasi. Dan demokrasi merupakan bagian dari menyerap aspirasi masyarakat yang mungkin berbeda-beda. Untuk itulah, di Indonesia juga mempunyai budaya musyawarah agar bisa duduk berdampingan untuk mendapatkan kesepakatan. Musyawarah juga merupakan upaya untuk mencari solusi, agar tidak terjadi perpecahan dalam keragaman.

Tidak hanya musyawarah, di Indonesia banyak sekali nilai-nilai yang menguatkan keberagaman. Salah satunya adalah semangat saling memanusiakan manusia. Dalam sila kedua disebutkan kemanusiaan yang adil dan beradab. Apa artinya? Setiap manusia harus saling memanusiakan. Tidak boleh saling menyakiti atas alas an apapun. Tidak boleh saling menghujat, mencaci atau membenci atas kepentingan apapun. Semua orang berkedudukan yang sama, punya hak dan kewajiban yang sama.

Karena itulah, setiap manusia semestinya bisa saling berinteraksi tanpa harus mempersoalkan apa agamanya, sukunya atau latar belakang yang lain. Bergaul bisa dengan siapa saja, yang penting tidak saling menyakiti atau pun menghina. Biar bagaimanapun, kita semua adalah sama. Sama-sama makhluk Tuhan yang harus saling interaksi, menghargai dan menghormati. Karena kita mempunyai kedudukan yang sama, sudah semestinya tidak ada yang merasa paling benar, paling suci, paling salah atau yang lainnya.

Saling menguatkan penting dilakukan di bumi Indonesia. Karena Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas. Karakter pulau-pulau yang tersebar, membutuhkan persatuan yang kuat untuk menjaga keutuhannya. Hal ini penting karena dalam perkembangannya, ada saja paham-paham menyesatkan yang masuk ke Indonesia, yang mengganggu masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya, ada saja oknum-oknum masyarakat yang secara sengaja menyebarkan propaganda radikalisme di Indonesia.

Saat ini, bibit radikalisme telah membuat sebagian generasi Indonesia berubah menjadi generasi intoleran. Mereka tidak keberatan menebar kebencian, melakukan provokasi dan persekusi, bahkan melakukan tindakan teror. Tanpa disadari, bibit kebencian telah membuat kerukunan yang sudah lama terjalin, memicu terjadinya perselisihan. Antar sesama tidak ada lagi kepercayaan. Antar sesame tidak ada lagi kebersamaan. Antar sesama bisa saling menjatuhkan. Padahal, sebagai warga negara Indonesia, kita semuanya harusnya bisa saling menguatkan, bukan saling melemahkan.

Mengerti dan memahami Indonesia juga penting dilakukan, agar kita tidak saling curriga antar suku. Dengan memahami bagaiamana itu Jawa, bagaimana itu Kalimantan, bagaimana itu Papua, insyalllah kita akan bisa saling berdampingan dalam keberagaman. Perbedaan bukanlah sumber persoalan. Karena perbedaan akan membuat kita semakin kaya dan dewasa, jika kita bisa menyikapinya dengan arif dan bijaksana. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun