Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Hari Pahlawan: Jihad Melawan Hoaks, Provokasi, dan Kebencian

13 November 2020   18:45 Diperbarui: 13 November 2020   18:52 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Damai Indonesia, bidikdata.com

Di bulan November merupakan bulan yang sangat special bagi Indonesia. Setiap 10 November diperingati sebagai hari pahlawan. Pertempuran yang dilakukan para pendahulu, tidak hanya dilakukan oleh para tantara saja. Namun masyarakat biasa pun banyak yang memilih turun ke medan juang, untuk mengusir penjajah. 

Tak terkecuali masyarakat pesantren, yang juga ikut perang mengusir penjajah Inggris yang ketika itu ingin masuk melalui Surabaya. Pertempuran itulah yang kemudiah melahirkan seruan jihad mengusir penjajah. Kemerdekaan akhirnya berhasil diraih dan tetap dipertahankan hingga saat ini.

Sebagai generasi penerus bangsa, tentu kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan sepenuh hati, agar bisa memberikan manfaat bagi semua orang. Dan tentu saja, penjajahan secara fisik sudah tidak ada. Namun bukan berarti peran generasi muda tidak penting di era sekarang. Karena ada penjajahan dalam bentuk lain, yang masih harus menjadi perhatian bersama, agar kita semua bisa bebas dari pengaruhnya. Penjajahan yang dimaksud adalah hoaks, provokasi dan ujaran kebencian.

Di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, hoaks, provokasi dan ujaran kebencian menjadi musuh bersama yang membuat banyak orang khawatir. Terlebih tingkat literasi masyarakat Indonesia yang masih rendah, terkadang masih sulit membedakan mana informasi yang benar dan tidak. Masyarakat langsung mempercayainya, padahal informasi tersebut adalah informasi bohong alias hoaks. Dan ketika kebohongan tersebut dianggap sebuah kebenaran, ketika disusupi provokasi dan kebencian akan berpotensi melahirkan konflik di tengah masyarakat.

Jika para pemuda di era perjuangan bisa bersatu melawan penjajah, semestinya di era milenial ini kita juga bisa bersatu melawan hoaks, provokasi dan hate speech. Berjuang untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang baik, merupakan bagian dari jihad di era milenial. Konteks jihad adalah menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangannya. Mari kita renungkan bersama. Hoaks, provokasi dan kebencian kira-kira bagian dari kebaikan kah? Aktifitas tersebut kira-kira bisa memberikan manfaat bagi semua orang kah? Jika tidak tentu kita harus menjauhinya. Kenapa? Karena nyatanya hoaks, provokasi dan ujaran kebencian bisa membuat antar sesama saling bertikai.

Di zaman Nabi tentu belum ada istilah hoaks, provokasi ataupun hate speech. Di era kemerdekaan juga belum ada istilah tersebut. Namun, istilah adu domba tentu kita sudah mengenalnya. Istilah saling menghasut tentu kita sudah tidak asing. Dan dampak dari memelihara kebencian yang berlebihan, tentu kita juga sudah paham. Sejarah telah membuktikan bahwa dampak dari ketiganya sangat mengerikan. Antar sesama manusia tidak hanya saling membenci, tapi juga bisa saling mencaci, saling hujat, bahkan saling berbuat intoleran.

Suka tidak suka, hoaks, provokasi dan ujaran kebencian merupakan musuh nyata di era milenial ini. Karena itulah diperlukan sebuah komitmen bersama, untuk meneguhkan jihad melawan intoleransi. Jika kita memang mengaku sebagai pribadi yang beragama, apapun agamanya, tentu kita sepakat bahwa agama apapun tidak pernah ada yang mengajarkan kebohongan. Dan jika masih ada oknum yang menyebarluaskan kebohongan, menjadi tugas kita untuk meluruskan. Bisa jadi mereka memang menjadi korban dari hoaks, provokasi dan ujaran kebencian.

Renungan di bulan pahlawan ini adalah mari tetap saling bersinergi, tolong menolong dan menjaga persatuan dan kesatuan negeri. Banyak persoalan yang harus dihadapi. Banyak inovasi yang harus dimunculkan, agar negeri ini berkembang seperti yang diinginkan. Mari tinggalkan segala perbuatan buruk, termasuk hoaks, provokasi dan ujaran kebencian. Salam damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun