Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenalilah Indonesia, Kalian akan Menjadi Toleran

14 Desember 2019   23:31 Diperbarui: 14 Desember 2019   23:32 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Damai - jalandamai.org

Saat ini, banyak perilaku generasi muda yang sama sekali tidak mencerminkan tentang Indonesia. Banyak orang saling caci, hanya karena persoalan sepele. Banyak orang saling hujat karena perbedaan pandahan. Tidak sedikit pula yang melakukan persekusi, hanya karena berbeda keyakinan. Perilaku semacam ini harus disudahi. Karena perilaku semacam itu merupakan bibit dari intoleransi dan radikalisme. Jika kita sudah terkontaminasi paham radikal, segala ucapan dan tindakan kita berpotensi menjadi intoleran.

Jika generasi penerusnya intoleran, bagaimana masa depan negeri ini kedepan? Indonesia dibangun bukanlah tanpa upaya. Indonesia dibangun melalui proses pertumpahan darah ketika zaman kemerdekaan. Upaya untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif, juga merupakan hal yang wajib dilakukan saat ini. Karena saat ini ujaran kebencian begitu marak, Berita bohong begitu tinggi. Dan provokasi demi provokasi terus bermunculan. Hal semacam inilah yang akhirnya membuat sebagian orang merasa tertutup dan tidak mengenal Indonesia.

Padahal, Indonesia sangat kaya akan nilai-nilai kearifan lokal. Nilai-nilai kearifan lokal yang melekat di masing-masing suku. Kearifan lokal itulah yang kemudian diadopsi menjadi Pancasila. Sila yang tertuang dalam Pancasila, merupakan bagian dari karakter Indonesia. Jika kita tidak mengenalinya, tentu kita akan sulit menjadi Indonesia. Sila pertama hingga kelima, harus diimpementasikan dalam kehidupan nyata ataupun maya. Implementasi Pancasila dapat membuat keberagaman negeri ini bisa terjaga. Implementasi Pancasila akan membuat kita tetap menjadi toleran, bukan intoleran yang senang memecah belah saudaranya sendiri.

Ingat, di era kemerdekaan, kita sudah dipecah belah oleh penjajah dan hidup dalam masa penjajahan hingga ratusan tahun. Mari kita jadikan hal itu sebagai pembelajaran. Jangan mau dipecah belah oleh provokasi berita bohong. Jangan mau dipecah belah dan di adu domba. Kita sejatinya makhluk sosial, yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Setiap manusia tidak bisa hidup sendiri. Karena itulah, mari kita saling mengenal satu dengan yang lain. Dengan mengenali berbagai macam keanekaragaman kearifan lokal, maka kita akan semakin mengenal Indonesia.

Dengan mengenal Indonesia secara utuh, maka kepribadian kita pun akan menyesuaikan dengan karakter budaya yang ada. Jika kita tinggal di lingkungan yang mayoritas Jawa, sementara kita merupakan pendatang, maka kita juga harus menghargai budaya Jawa jika memang berbeda dengan budaya kita. Begitu juga sebaliknya. Praktek saling menghormati dan menghargai inilah yang perlu terus dipelihara oleh generasi penerus bangsa.

Jika kita benar-benar mengenali budaya yang ada di Indonesia, semestinya perilaku dau ucapan kita pun juga mencerminkan toleransi. Sebaliknya, jika masih ada pihak yang sering menyebar kebencian, sepertinya mereka harus belajar mengenal terlebih dulu tentang Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun