Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kita Indonesia, Jangan Lupakan Pancasila

26 November 2019   06:06 Diperbarui: 26 November 2019   06:06 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bhineka Tunggal Ika - id.pinterest.com

Kenapa kita perlu terus mengingatkan agar tidak lupa Pancasila? Karena sampai saat ini masih saja ada pihak-pihak yang berusaha untuk melunturkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila merupakan dasar negara yang diambil dari nilai-nilai kearifan lokal bangsa Indonesia. Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi falsafah hidup bangsa Indonesia. Itulah kenapa, Pancasila sangat relevan dengan budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia.

Namun seiring perkembangan zaman, nilai-nilai yang lahir dari bumi Indonesia itu, justru seringkali diganggu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ironisnya, orang-orang tersebut juga masyarakat Indonesia sendiri. Kondisi ini tentu membuat kita miris. Kenapa mereka lebih mempercayai paham dari luar dan terus memaksa untuk diterapkan di Indonesia. Sampai akhirnya, mereka terus mencari cara untuk mendiskreditkan Pancasila.

Kelompok ini yang suka mengganggu Pancasila ini, lebih condong ke kelompok radikal dan intoleran. Mereka seringkali menawarkan konsep khilafah, konsep hukum berdasarkan agama tertentu yang dianggap tepat. Pahadal, Indonesia adalah negara dengan tingkat keberagaman yang sangat tinggi. Berbagai macam suku, budaya, agama dan bahasa terbukti telah membuat negeri ini berkembang menjadi negara yang besar, tapi tetap toleran. Keberagaman di Indonesia telah membuat masyarakatnya saling menghargai, saling menghormati dan tolong menolong.

Mari kita renungkan kembali, bahwa kita adalah manusia yang lahir dan besar di bumi Indonesia. Di negeri ini, akulturasi budaya telah terjadi sejak dulu. Melalui peninggalan yang ada, bentuk toleransi antar umat beragama sudah terjadi sejak dulu. Bahkan, sebagai pendatang di Indonesia, Islam juga tidak pernah menawarkan kekerasan.

Wali Songo ketika itu justru mengajarkan Islam secara santun. Bahkan Rasulullah SAW pun juga mengajarkan hal yang sama. Masyarakat Jawa ketika itu yang sudah memeluk Hindu, Budha dan aliran kepercayaan, juga menerima Islam secara terbuka, sampai akhirnya mayoritas masyarakat Indonesia memeluk Islam.

Dalam perkembangannya, Indonesia tidak pernah mengklaim dirinya sebagai negara Islam. Indonesia tetap menyebut dirinya sebagai negara beragama, yang mengakui banyak agama. Karena itu pula, Pancasila dipilih menjadi dasar negara karena mempunyai sifat universal. Pancasil bisa merangkul semua kepentingan.

Pancasila bisa menyatukan semua keberagaman dan tetap di bawah kerangka negara kesatuan republik Indonesia. Jika masih ada pihak tertentu yang mempermasalahkan Pancasila, mungkin mereka belum mengenal dan belum menjadi Indonesia. Karena Pancasila pada dasarnya Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima sila tersebut, merupakan akar dari budaya Indonesia.

Di era milenial ini, mulai muncul penyebaran propaganda radikalisme, mulai muncul penyebaran ujaran kebencian, berita bohong, caci maki dan segala macamnya. Sadar atau tidak  semuanya itu merupakan cikal bakal dari intoleransi, radikalisme dan terorisme. Berawal dari kebencian yang membabi buta, mengancam toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Karena itulah, jangan lupakan nilai kearifan lokal, jangan lupakan Pancasila. Mari menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya. Salam damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun