Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keimanan Menurut Allah

6 Agustus 2019   19:19 Diperbarui: 6 Agustus 2019   19:26 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada penelitian menarik di Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Penelitian itu focus pada seberapa agresif seseorang jika ditawarkan benda / sesuatu yang merupakan kebutuhannya. Dalam penelitian itu benda atau sesuatu itu berupa uang.

Dicarilah dua kelompok orang yang sedang memerlukan uang. Kelompok pertama adalah kelompok orang dengan pendapatan menengah yang sedang membutuhkan uang. Kelompok kedua adalah orang-orang yang berpendapatan minim bahkan miskin, bahkan beberapa diantaranya adalah kelompok pengemis.

Penelitian itu meminta seseorang membawa sejumlah uang dan mendekati orang dari dua kelompok berbeda secara bergantian. Sang pengumpan mengajak ngobrol mereka dan obrolan sampai pada bahwa mereka butuh uang dengan jumlah tertentu  (masing-masing oran tentu berbeda kebutuhannya)  Spontan sang pengumpan menawari mereka uang.

Orang-orang yang ada di kelompok pertama yang notabene adalah kelompok orang  mapan mengambil lebih banyak dari yang mereka butuhkan. Sedangkan kelompok kedua yang notabene adalah kelompok yang lebih miskin mengambil seperlunya dibanding yang mereka butuhkan.

Dari gambaran itu kita bisa menyimpulkan bahwa rasa serakah seringkali melingkupi manusia, bahkan mereka yang secara ekonomi kaya. Tetapi  bagi manusia yang sehari-hari menggantungkan diri dan rezekinya pada Allah, dia akan menggantungkan sepenuhnya pada kekuasaan Tuhan.

Kisah ini berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim dan Ismail. Dua orang ini bergantung sepenuhnya kepada Allah SWT sehingga Ibrahim menyerahkan anak yang dicintainya itu untuk disembelih. Secara rasional, tentu ini sangat tidak masuk akal. Ibrahim sangat mencintai Ismail.

Tetapi  dengan rela hati, sang anak meminta sang ayah menuruti perintah Allah untuk menyembelihnya. Dirinya tahu bahwa ayahnya itu bergantung dan percaya sepenuhnya pada kekuasaan dan maksud Allah. Karena itu dia tidak ragu untuk meminta ayahnya menuruti perintah Allah itu. Karena keimanan Ibrahim itu, Allah megganti Ismail yang siap disembelih itu dengan seekor domba.

Ibrahim bukan orang miskin, tapi dia beriman kepada Allah. Begitu juga orang miskin yang hanya mengambil sejumlah yang dia butuhkan dan tidak lebih. Padahal uang begitu menggiurkan untuk masa kini. Saking menggiurkan banyak orang terjebak dengannya.

Karena itu  marilah kita renungi lagi keimanan kita kepada sang pencipta. Apakah sekokoh Ibrahim dan Ismail dalam mencintai Allah. Atau kita berkeras untuk iman menurut kita sendiri dan bukan menurut Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun