Mohon tunggu...
Sukmawandi Rahmat
Sukmawandi Rahmat Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Hidup adalah Seni Menggambar Tanpa Penghapus [John W. Gardener]

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hero di Bulan Ramadan

13 Mei 2018   11:50 Diperbarui: 13 Mei 2018   12:01 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hero di Bulan Ramadhan | Editor : Sukmawandi Rahmat

Ada beberapa hal yang sering kita dengar menjelang bulan suci Ramadhan, salah satunya adalah kenaikan harga bahan pangan di pasar-pasar tradisional dan tempat lainnya. Inilah yang akan dihadapi oleh masyarakat di semua penjuru Indonesia dalam waktu dekat ini.

Kenaikan harga sudah menjadi tradisi di Indonesia khususnya pada bulan Ramadhan. Kebutuhan pokok terus meningkat menyebabkan harga juga melambung tinggi. Cara ini bertujuan agar ketersediaan kebutuhan pokok tetap terjaga di pasar-pasar, inilah hukum ekonomi (pasar).

Pertanyaannya sekarang adalah siapa yang bertanggung jawab atas semua ini. Tentulah yang bertanggung jawab adalah pemerintah, para produsen dan para pedagang. Pemerintah memang bertanggung jawab untuk mengatur ketersediaan barang di pasar. Namun Pemerintah secara mutlak tidak bisa disalahkan karena ketersediaan kebutuhan pokok harus tetap dijaga di pasar.

Pertanyaannya lagi, bagaimana cara mensiasati kenaikan harga kebutuhan pokok ini, karena setiap orang tentunya ingin mendapatkan harga yang benar-benar murah dan kualitas yang baik pula.

Kini Perum Badan Urusan Logistik (BULOG) hadir dengan beberapa program agar lebih dekat dengan masyarakat luas. Inilah sang hero masyarakat Indonesia di Bulan Ramdhan. Bulog adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk orang miskin (Raskin) dan pengelolaan stok pangan.

Rumah Pangan Kita (RPK) | Sumber: Bulog
Rumah Pangan Kita (RPK) | Sumber: Bulog
Sebagai salah satu strategi BULOG pada sektor komersil adalah dengan menghadirkan produk pangan unggulan yang dikemas dan diberi nama "KITA", antara lain Beras Kita, Gula Manis Kita, Minyak Goreng Kita, Cabe Kita, dan sebagainya. Kehadiran produk pangan "KITA" ini sekaligus menjadi standar pangan berkualitas dengan harga kompetitif dan layak edar di Indonesia, sesuai dengan semboyan produk BULOG yaitu mudah, murah, dan sehat. Mudah berarti mudah didapat atau dijangkau oleh masyarakat melalui Agen Program Rumah Pangan Kita (RPK).

RPK menjadi cara paling jitu untuk mengatasi fluktuasi harga pangan di Tanah Air. Lewat program ini, Bulog bekerjasama dengan masyarakat untuk menyediakan pangan dengan harga yang murah. Warga yang akan menjadi agen RPK akan mendapatkan suplai kebutuhan pangan, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan tepung. 

Agen RPK tidak boleh menaikan harga yang telah ditetapkan oleh pihak Bulog. Karena program ini bertujuan untuk membantu Bulog menstabilkan harga pangan, walaupun harga di pasar naik, harga yang tentukan harus tetap tanpa menaikan harga sedikitpun. Masyarakat bisa membeli produk Bulog di RPK tanpa adanya batasan jumlah. Seperti diketahui, harga murah biasanya diikuti dengan syarat pembelian maksimal yang harus dipatuhi.

Saat ini, ada sebanyak 10 ribu titik RPK di seluruh Indonesia dan tahun ini Bulog menargetkan akan ada 50 ribu RPK di seluruh penjuru Indonesia. Sehingga masyarakat akan mudah menjangkau produk Bulog melalui agen-agen yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia dengan harga murah dan tentunya produk pangan yang sehat.

Siapa saja bisa menjadi agen RPK namun dibatasi setiap RW cukup satu agen saja.  Bagi yang berminat bisa mendaftarkan diri ke Bulog terdekat dengan hanya membawa KTP, KK, serta surat keterangan dari RW setempat. Agen RPK harus menjual produk sesuai dengan harga yang ditetapkan Bulog. Bila agen diketahui melakukan pelanggaran maka kerja sama akan dihentikan dan Bulog selanjutnya menghentikan pasokan ke agen tersebut. Ini merupakan perwujudan dari konsisten Bulog bahwa RPK bertujuan untuk menstabilkan harga pangan.

BULOG

"Bersama Mewujudkan Kedaulatan Pangan"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun