Mohon tunggu...
Abdul Bais
Abdul Bais Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa adalah aksara yang di jaras

Belajar menulis supaya ada asa yang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rajutan

13 Agustus 2022   23:10 Diperbarui: 13 Agustus 2022   23:19 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tangan-tangan mulai meraba

Menengok benang yang tak terpandang

Ia hilang di antara gelapnya malam

Lampu pion jadi penyaksi

Bahwa jari tak bisa apa-apa.

Benang sudah terpegang

Namun tak tahu harus di apakan

Pikiran merambat ke dalam

Sampai hilang dari pandangan mata

Tiba-tiba kata rajutan mengaung

Tak paham dari mana ia datang

Rajut.. rajut.. rajutlah akuuu...

Ia terus-terusan menghantui.

Pencarian pun di lakukan

Ternyata datangnya dari relung paling dalam

Dengan penuh gairah

Rajutan akan indah

Dan dengan tanpa keluh nan kesah.

Rajutan adalah benang kasih

Yang di satukan menjadi kisah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun