Mohon tunggu...
SPC SAVAL
SPC SAVAL Mohon Tunggu... Jurnalis - School Pers Center

School Pers Center SMAN 1 Padalarang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pahlawan Keluarga

22 Januari 2019   22:00 Diperbarui: 22 Januari 2019   22:12 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah, sesosok pria yang sudah tidak asing lagi dalam keluarga. Sesosok ayah yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah putus asa, dan selalu berusaha keras untuk bisa menafkahi keluarganya tanpa kenal lelah. Ayah yang rela banting tulang setiap hari agar istri dan anak-anaknya bisa hidup sejahtera. Terkadang, saat anak-anaknya memiliki masalah, Ayah ingin tetap membantunya walaupun masalah yang Ayah miliki itu banyak. Ayah yang juga bisa menemani anak-anaknya yang sedang sedih dan bisa menghibur hingga merasa bahaga. Sosok dia yang penuh dengan kasih sayang dan penuh pengorbanan untuk kita. Dia memiliki hati lembut tapi selalu terlihat sangat kuat didepan kita. Tidak ada idola yang sesempurna Ayah.

Ayah memiliki peranan yang sangat penting dalam keluarga, terutama peran terhadap tumbuh kembang anak. Biasanya sikap dan perilaku anak hampir tidak jauh berbeda dengan perilaku ayahnya. Pada saat anak berusia balita, anak tersebut akan mengikuti apa yang dilakukan ayahnya, seperti menonton televisi, membaca sesuatu, atau yang lainnya. Pada saaat anak usia balita juga mereka mengenal berbagai macam sikap emosional yang akan tertanam pada diri seorang anak. Disinilah peran sang Ayah untuk bisa menumbuhkan sikap-sikap positif kepada anak agar bisa membawa manfaat ketika tumbuh besar.

Hasil penelitian dari Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau menerangkan terdapat tiga komponen besar yang dilakukan oleh ayah dalam merawat anaknya yaitu adanya kebutuhan afeksi sebesar 36,7%, pengasuhan 35,5 %, dukungan financial 15,7%, dan lebihnya 12% lain-lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan afeksi dan dukungan pengasuhan lebih dominan dalam cara ayah merawat anaknya. Hal ini mengisyaratkan, keberhasilan seorang anak dimasa depan lebih ditentukan oleh kekuatan dukungan afeksi dan dukungan pengasuhan ayah. Dukungan afeksi dan pengasuhan dari sudut padang ayah lebih pada perawatan psikologis, pembentukan karakter anak. Hasil ini mungkin dipengaruhi oleh pandangan nilai-nilai budaya dan tuntutan norma sosial.

Peranan Ayah dalam mendidik anak membawa sejumlah manfaat. Pertama, manfaat kesehatan. Keinginan untuk terus mendampingi anak seringkali membawa Ayah lebih peduli dengan kesehatan dirinya sendiri. Umumnya sang Ayah akan lebih menjaga kesehatan demi terus ada untuk anak-anaknya. Kedua, manfaat untuk emosional, psikologis, dan sosial. Meski sibuk dengan urusan pekerjaan, Ayah tetap akan berupaya untuk menyediakan waktu khusus untuk anaknya. Alasannya karena anak dianggap sebagai sesuatu yang serius, sehingga harus diprioritaskan. Ketika Ayah bisa menghibur anak-anaknya dengan cara tertentu atau membahagiakannya, dari segi psikis hal ini akan terasa melengkapi tujuan hidupnya. Menjadi sosok Ayah juga membuat pria menunjukkan sisi kepribadian yang mungki tidak pernah disangka sebelumnya. Bahkan sosok Ayah yang bersifat keras dan tidak sentimental juga bisa menangis ketika berurusan dengan anak-anaknya. 

Penelitian Van Wel (2000) menghasilkan kesimpulan bahwa kedekatan ayah dengan anak mereka memiliki hubungan yang positif dengan kebahagiaan anak, baik secara langsung maupun dalam waktu yang lama atau mendatang. Engagement diartikan sebagai interaksi langsung yang dilakukan ayah dengan anaknya dalam konteks merawat, bermain, atau mengisis waktu luang. Jadi, penting bagi seorang ayah untuk melakukan interaksi langsung dengan anak, misalnya menemani anak bermain, mengajarkan anak mengendarai sepeda di hari libur, dan aktivitas lainnya. Accesibility diartikan sebagai ketersedian secara fisik dan psikologis yang ayah berikan pada anak. Sebagai seorang ayah, penting untuk memberikan dukungan secara fisik maupun psikologis kepada anak, misalnya, mengambil raport anak di sekolah. Responsibility diartikan sebagai perawatan dan penjaminan kesejahteraan anaknya, misalnya, ayah mendukung kebutuhan passion anak yang gemar bermain sepatu roda. Selain itu, ayah juga bisa menyediakan lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan kesiapan mendukung kebutuhan passion anak yang gemar bermain sepatu roda. Selain itu, ayah juga bisa menyediakan lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan kesiapan untuk mengakses ke tempat pengobatan jika ada kondisi darurat. Secara umum, fungsi responsibility inilah yang dilihat sebagai tugas utama ayah yaitu mencari nafkah.

Jadi bisa disimpulkan bahwa Ayah memliki peranan yang sangat penting bagi keluarga. Ayah dengan rela banting tulang setapi hari demi bisa membahagiakan keluarganya. Bayangkan saja bila Ayah tidak bisa melengkapi suatu keluarga, pastinya sang Ibu akan merasa kesulitan dalam mengurus anak-anaknya. Walaupun sang Ibu bisa menafkahi anak-anaknya, Ibu pasti lebih repot mengurus anak-anaknya. Maka dari itu, ayah mempunyai peran dan tanggung jawab yang lebih besar dalam keluarga. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun