Mohon tunggu...
SPA FEB UI
SPA FEB UI Mohon Tunggu... Akuntan - Himpunan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

Studi Profesionalisme Akuntan (SPA) Faculty of Economics and Business Universitas Indonesia (FEB UI) is a student organization in FEB UI whose member are its accounting students. SPA FEB UI was established on August 22nd, 1998. Initially, SPA was a place for accounting students to study and focus on accounting studies. Nowadays, SPA has grown to become an organization which is not only a place to study and discuss about accounting issues, but also a place for accounting students to develop themselves through non-academic opportunities. Furthermore, SPA builds networks and relation to other communities, such as universities, small medium enterprise, academicians, and practitioners. Through these project, SPA always tries to give additional values to its stakeholders, especially FEB UI accounting students.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjadi Auditor di Era Perkembangan Teknologi

19 Mei 2021   06:19 Diperbarui: 19 Mei 2021   06:26 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak orang berkata, menjadi auditor berarti harus siap dengan beban kerja yang berat. Pulang pukul 3 subuh dan kembali lagi di kantor pada pukul 8 pagi--- seperti itulah gambaran banyak orang mengenai profesi auditor. Tapi dengan perkembangan teknologi, masih perlukah hal tersebut dilakukan?

Bisnis, budaya, dan teknologi yang selalu berkembang membuat auditor selalu dihadapkan pada situasi dan tantangan yang berbeda. Di era globalisasi ini, auditor dituntut untuk bekerja sama dengan klien besar yang memiliki jutaan transaksi per bulannya. Dengan keterbatasan manusia, auditor tidak mungkin menganalisis data sebanyak itu sehingga digunakanlah metode sampling dan juga pengenaan batas materialitas. Akan tetapi, metode tersebut apabila dilakukan secara manual terbukti masih memiliki banyak keterbatasan.

Salah satu skandal accounting fraud terbesar, HealthSouth [1], tidak terdeteksi untuk waktu yang cukup lama karena pihak manajemen berhasil 'menipu' auditor dengan cara memalsukan penambahan aset tetap di bawah batas materialitas auditor. Metode sampling juga seringkali terkontaminasi dengan bias dari auditor. Beruntung, dengan adanya perkembangan teknologi, analisis data yang kompleks dapat dilakukan dengan lebih komprehensif sehingga proses audit yang dilakukan akan lebih tepat sasaran.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada sekarang ini berkontribusi sangat banyak bagi pelaksanaan audit. Deloitte menggunakan sebuah tool bernama Argus [2] dalam proses audit-engagement-nya. Data-data transaksi klien dikirimkan ke tim analytics di Singapura untuk diolah ke dalam berbagai grafik interaktif sehingga menjadi lebih mudah diinterpretasi. 

Dengan adanya grafik, maka anomali, tren, maupun outlier menjadi lebih mudah diidentifikasi dan auditor dapat memilah pos mana saja yang memerlukan perhatian khusus, entah itu pos penjualan, aset tetap, dll. Bagian-bagian tersebut nantinya akan diolah dengan excel analytics untuk menentukan sampel yang dibutuhkan. Berbagai macam tools tersebut diyakini oleh ibu Yulia Teh, kepala tim inovasi Deloitte Southeast Asia practice office Indonesia, dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan auditor hingga 30% serta mengurangi tingkat human error.

Dengan pemahaman bahwa teknologi selalu dinamis, Deloitte terus mengedepankan inovasi. Dapat diandaikan sebagai sebuah online marketplace untuk audit tools, Cognia menjadi bukti keseriusan Deloitte untuk menjadi pelopor inovasi. Cognia (cognia.deloitteresources.com) dapat diakses oleh para auditor Deloitte di seluruh dunia untuk memberikan inovasi, berdiskusi, maupun memilih tools yang dapat berguna untuk audit-engagement mereka di hampir semua industri klien. Setiap auditor dapat mengembangkan ide inovasi mereka, meski pun bukan merupakan tim inovasi atau analytics.

Penggunaan teknologi dalam proses pengauditan mungkin tidak menjamin auditor dapat bekerja mengikuti working hour 9-to-5 normal setiap harinya. Akan tetapi, hal yang pasti terjadi adalah pekerjaan auditor menjadi lebih bermakna dan memberikan nilai tambah. Alih-alih lembur untuk melakukan proses vouching tiada akhir, auditor akan lebih fokus untuk melakukan analisis data [3]. Proses audit akan lebih tepat guna dan auditor dapat memberikan nilai serta keyakinan lebih terhadap pelaporan keuangan klien.

Lalu, apakah dengan penerapan inovasi-inovasi tersebut pekerjaan auditor terancam tergantikan oleh robot dan pekerja IT? Tentunya tidak. Pada akhirnya, data-data tersebut hanyalah sekadar angka apabila tidak ada yang menginterpretasikan. Auditorlah yang dapat menganalisis data-data tersebut dengan latar belakang pengetahuan akuntansi dan kemudian menginterpretasikan data tersebut menjadi opini audit. So, be a smart auditor!

 

Ditulis pada: 25 September 2017

Referensi:

[1] Daigle, Ronald J., Timothy J. Louwers, and Jan Taylor Morris. "HealthSouth, Inc.: An Instructional Case Examining Auditors' Legal Liability."Issues in Accounting Education 4 (2013): 887-93. Web. 22 Nov. 2014

[2] Raphael, Jon. (2015, Oktober 2). Deloitte wins 'Audit Innovation of the Year' at 2015 International Accounting Bulletin awards. Deloitte Press Releases. Diakses di https://www2.deloitte.com/us/en/pages/about-deloitte/articles/press-releases/deloitte-wins-audit-innovation-of-the-year.html.

[3] Vasarhelyi, Miklos A., Warren Jr, J. Donald, Teeter, Ryan A., and Titera, Ryan R. (2014, April 1). Embracing the Automated Audit. Journal of Accountancy. Diakses di http://www.journalofaccountancy.com/issues/2014/apr/automated-audits-20127039.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun