Mohon tunggu...
SPA FEB UI
SPA FEB UI Mohon Tunggu... Akuntan - Himpunan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

Studi Profesionalisme Akuntan (SPA) Faculty of Economics and Business Universitas Indonesia (FEB UI) is a student organization in FEB UI whose member are its accounting students. SPA FEB UI was established on August 22nd, 1998. Initially, SPA was a place for accounting students to study and focus on accounting studies. Nowadays, SPA has grown to become an organization which is not only a place to study and discuss about accounting issues, but also a place for accounting students to develop themselves through non-academic opportunities. Furthermore, SPA builds networks and relation to other communities, such as universities, small medium enterprise, academicians, and practitioners. Through these project, SPA always tries to give additional values to its stakeholders, especially FEB UI accounting students.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Standardisasi untuk Ucapan "Demokrasi Kita Sudah Mati"

16 Mei 2021   03:29 Diperbarui: 16 Mei 2021   05:08 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi SPA FEB UI

Berdasarkan latar belakang tersebut, Tornquist kemudian menyimpulkan dua hal yang perlu dibenahi terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan democracy audit di Indonesia. Pertama, Indonesia perlu meningkatkan pemahaman politik dari rakyatnya melalui edukasi politik yang memadai. Aspek dalam kriteria penilaian democracy audit hanya dapat dinilai secara objektif oleh rakyat yang paham akan perannya dalam sistem politik. Namun, sebagian besar rakyat Indonesia masih menempatkan diri mereka sebagai bagian dari suatu kelompok daerah, agama, atau etnis. Akibatnya, demokrasi yang diperjuangkan hanya terpaku pada sudut pandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kedua, kemampuan democracy audit untuk menjadi standar universal democracy assessment perlu dikaji lagi. Hal ini dikarenakan jangkauan kriteria yang ditetapkan dalam democracy audit masih sulit, baik untuk diaplikasikan dalam beberapa daerah, terutama daerah pedalaman maupun untuk mencapai definisi dan kepentingan demokrasi dari banyak kelompok.

Kajian dan pengembangan yang baik kelak akan membuat democracy audit menjadi metodologi democracy assessment yang tepat untuk diimplementasikan secara universal, termasuk di Indonesia. Hal ini menjadi penting karena keberadaan standar dari democracy assessment mempunyai peran besar yang jarang diketahui. Demokrasi muda Indonesia masih terus berjuang untuk berkembang di tengah berbagai rintangan, salah satunya ialah seruan ketidakpercayaan akan pertumbuhan demokrasi Indonesia dari rakyatnya sendiri. Ucapan "demokrasi kita sudah mati" menjadi begitu sering terdengar menjelang Pemilihan Umum 2019 pada April lalu. Pemahaman demokrasi yang konvensional---berputar pada fase politik elektoral dan ketiadaan standar demokrasi---menjadi penyebab isu kematian demokrasi Indonesia tak terkendali. Dalam situasi inilah peran democracy audit menjadi begitu signifikan.

Standardisasi resmi menjadikan democracy assessment jauh lebih komprehensif dan terpercaya. Dengan demikian, diharapkan perdebatan akan demokrasi Indonesia menjadi lebih berdasar, tuduhan dan celaan pada demokrasi muda Indonesia tidak asal terlontar, dan bangsa Indonesia semakin optimis pada perjuangan demokrasinya sendiri. Terakhir, dengan democracy audit, pengaplikasian audit di Indonesia diharapkan tidak lagi hanya terfokuskan pada audit dana kampanye, Information Technology (IT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, atau laporan keuangan yang standar. Mungkin ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi the audit society yang baru.

Ditulis pada: 12 Juli 2019

 

 Sumber:

Baldwin, W. A. (2019). What is a Democratic School? Journal of Education, 117(18), 507--508.

Beetham, D. (2002). The idea of democratic audit in comparative perspective. Parliamentary Affairs, 52(4), 567--581.

Budi, A. (2013). Audit Demokrasi Partai? Retrieved from Poltracking Indonesia website: https://poltracking.com/audit-demokrasi-partai.html

Bush, S. (2017). Should we trust democracy ratings? New research finds hidden biases. Retrieved from The Washington Post (WP Company LLS) website: https://www.washingtonpost.com/news/monkey-cage/wp/2017/11/07/why-do-we-trust-certain-democracy-ratings-new-research-explains-hidden-biases/?noredirect=on&utm_term=.82c1aad59356

Lord C. (2004) What is a Democratic Audit?. In: A Democratic Audit of the European Union. One Europe or Several?. Palgrave Macmillan, London

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun