Mohon tunggu...
Harry Puguh
Harry Puguh Mohon Tunggu... Administrasi - Sustainability Profesional

Saya bekerja di lembaga swadaya masyarakat selama lebih dari 20 tahun dan sekarang bekerja dibidang sustainability

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paul Zhang Kristen Kadrun

19 April 2021   09:50 Diperbarui: 19 April 2021   10:07 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini saya banyak mengunjungi beberapa chanel youtube apologetic kristen yang menjadikan youtube sebagai sarana syiar kristen, membagi pengalamannya berpidah keyakinan, pengetahuan tentang agama lain serta ada juga yang beralih dari ilmu setan ke kekristenan.

Sejauh yang saya ketahui Zhang ini yang mengaku-ngaku pendeta mempunyai kebiasaan mulut kotor, "Bodoh", "tolol" dan dan lain lain keluar dari perbendaharaan katanya, dalam hampir setiap videonya.

Sebagai orang kristen yang berpindah dari agama yang lain, saya termasuk salah-satu yang merasa gerah dengan cara pemilihan bahasa yang disampaikan oleh Paul Zhang yang mengaku sebagai pendeta. Terutama dengan dukungan-dukungan dia terhadap kemerdekaan papua walaupun secara terselubung, mengatakan "mahasiswa tolol", ketika membahas tentang perjuangannya menjatuhkan diktator lalim Suharto.

Sampai-sampai saya menangkap kesan, dia bukan pendeta, tetapi bagian dari kekuatan asing yang menginginkan kehancuran Indonesia,  karena naiknya Paul Zhang ini hampir bersamaan dengan kedatangan diplomat German ke markas FPI dan secara kebetulan dia juga berada di German.

Sampai saya terpicu kepada pemikiran sempit, memandang Paul Zhang tidak memiliki rasa ke Indonesaiaan yang kuat. 

Terus terang saya sangat kuatir dengan fenomena Paul Zhang, sebagai minoritas seharusnya kita berbuat, berkata-kata dengan baik, karena semua mata memandang ke kita, kita harus cerdik dan tulus. Sangat disayangkan karena kelakuan Zhang ini sangat membahayakan kaum minoritas di Indonesia, dan nahasnya, dia melakukan provokasi dari luar negeri. 

Atau dia memang mempunyai niat untuk membenturkan kami minoritas di Indonesia dengan Mayoritas, dari Luar Negeri? entahlah.

Sebagai minoritas di Indonesia, memang harus hati-hati bersikap, Kita seringkali disinggung keyakinan kita, "Kitab palsu", "kafir", "Salib ada Jin", banyak sekali hinaan dan nistaan yang pernah kita terima bahkan sampai serangan fisik, menutupan gereja, perusakan bahkan Bom serta sudah banyak sekali kejadian pemimpin umat kita masuk penjara, Saifudin Ibrahim, Monoarfa, Yusuf Roni dan banyak lagi.

Sampai saya berpikir, kok ada agamanya yang dari Tuhan menoleransi kutukan, hinaan, cacian dan nistaan bahkan perusakan, pembunuhan kepada sesama umat manusia atau penganut agama yang berbeda? atau Tuhan kita berbeda, karena saya memahami Tuhan dengan sifat yang berbeda.

Poinya adalah  cacian, hinaan, persekusi, nistaan, serangan fisik, serta pembunuhan jangan dibalas dengan cara yang sama, kalau kita begitu, apa bedanya kita dengan mereka Paul Zhang? Apa bedanya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun