Mohon tunggu...
Harry Puguh
Harry Puguh Mohon Tunggu... Administrasi - Sustainability Profesional

Saya bekerja di lembaga swadaya masyarakat selama lebih dari 20 tahun dan sekarang bekerja dibidang sustainability

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dosa

30 Agustus 2019   09:16 Diperbarui: 30 Agustus 2019   09:37 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang tuh punya dosa masing-masing, lihatlah dalam hati masing-masing, kalau mau jujur gak usah diumumin, jujur sama diri sendiri aja dulu, Kita ini penuh dengan noda dosa.

Kalau mau masuk sorga (kalau itu ada) ukurannya dosa apa enggak, ya semua orang dikerangkeng.

Ibaratnya orang nyuri ayam sama korup trilyunan ya sama-sama dikerangkeng to.

Nah terus emang gak ada banget nih orang yang gak berdosa? Ya adalah, makanya baca buku sucimu, jangan baca sharing di group wa yang isinya kepalsuan semua. 

Nah gini, orang yang dosanya enol (0), satu-satunya dong yang berhak klaim kapling sorga, bukan yang suka, teriak kopar kapir, horam harem, bla bla bla ..

Tapi sayang orang ini dibantai dan dipermalukan, bahkan tempat dia dibantai juga jadi bahan olok-olok sampai sekarang. Padahal ya sorga neraka itu kuncinya ya doi itu.

Cuma percaya doang sama doi, kan udah Tau khan kalau doi gak bersalah dan gak ada dosa, emang gak ada maksud orang gak punya dosa dibunuh?

Adalah maksudnya, buat ngapus utang dosa mulut julid Kita, mata cabul Kita, iri dengki hati Kita, cluthaknya tangan Kita, busuknya alat kelamin Kita, tajamnya lidah kita Kaya uler bercabang.

Ya udah ngandelin runtin ibadah, model baju, ngomong manis, puasa, persembahan dan sedekah, sama aja gak nolong, sekuat apa usaha Kita berbuat baik, ketahuan ambil mangga tetangga ya bisa dikerangkeng.

Jadi intinya gitu sih, dosa itu bisa dihapus sama darah orang gak ada dosa, dan sudah ada tuh yang ngorbanin, tinggal kita percaya aja, sama sadar Kita penuh dosa. Sama-sama pendosa lah, gak usah saling menghakimi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun