Mohon tunggu...
Sopyan Setyadi
Sopyan Setyadi Mohon Tunggu... Supir - Untuk berbagi informasi

Medan, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

E-Sport

Penyebab Menurunnya Peminat Game Vainglory di Indonesia

16 April 2019   18:21 Diperbarui: 17 Juni 2019   11:52 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tech in Asia Indonesia

        Pada dasarnya Vainglory adalah sebuah game yang diminati banyak orang, game ini sangat populer di awal perilisannya hingga tahun 2016. Vainglory dirilis pada tahun 2014 pertama kalinya di Singapura. Game bergenre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) ini pada awalnya dirilis dengan mode 3V3, dan pada awal 2017 Vainglory memulai sejarah baru dengan merilis mode  5V5 yang diharapkan mampu bersaing dengan game bergenre moba lainnya seperti Mobile Legend dan Arena Of Valor. Namun sayang, Vainglory belum juga mampu bersaing dengan game-game tersebut yang telah mendapatkan tempat di hati pemain game mobile di Indonesia.

Nah, kali ini saya akan merangkum beberapa penyebab menurunnya peminat game Vainglory terkhususnya di Indonesia, Yuk langsung saja ini dia penyebabnya:

1. Membutuhkan penyimpanan yang cukup besar

    Alasan mengapa Vainglory membutuhkan penyimpanan yang sangat besar adalah dikarenakan grafiknya yang terbilang super HD. Vainglory memiliki ukuran file sebesar 1.2GB bandingkan dengan game moba seperti Mobile Legend dan Arena Of Valor yang hanya memiliki ukuran file sebesar 90MB. Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa masyarakat indonesia lebih memilih game lain yang hanya membutuhkan space yang sedikit.

           

2. Membutuhkan spesifikasi smartphone yang mempuni

    Tidak semua smartphone dapat memainkan game Vainglory ini, hanya smartphone dengan spesifikasi yang tinggi lah yang mampu memainkan game ini, faktor ini juga yang membuat masyarakat indonesia enggan untuk memainkan game Vainglory.

3. Kontrol game

     Pada awalnya kontrol game Vainglory menggunakan tap-tap, tetapi sepertinya masyarakat indonesia tidak terlalu familiar dengan kontrol ini, mereka lebih suka menggunakan kontrol dial pad (Analog). Walaupun di awal tahun 2019 Vainglory mengeluarkan fitur kontrol dial pad, tetapi masih saja belum dapat menggaet pemain baru secara signifikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten E-Sport Selengkapnya
Lihat E-Sport Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun