Mohon tunggu...
Soppa Ranti
Soppa Ranti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Journalism Student || Instagram: ranti.s_ ||

Either write something worth reading or do something worth writing. — Benjamin Franklin

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penggunaan Media Sosial dalam Membangun Hubungan Interaksi di Dunia Nyata Melalui "Pendekatan Filsafat"

4 Desember 2021   22:43 Diperbarui: 6 Desember 2021   20:46 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Generalnya, konvergensi media diartikan sebagai penggabungan media massa dengan teknologi digital yang berkembang pada saat ini. Beragam jenis media, seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi digabungkan menjadi satu platform yang sama.

Internet dengan berbagai macam platformnya sudah menjadi gaya hidup baru bagi khalayak. Seorang pakar bernama Flow merumuskan teori mengenai konvergensi media. Menurut Flow sendiri, konvergensi media terdiri dari tiga hal utama, diantaranya computing & information technology, communication network, dan digital content.

Di era digital, kehadiran internet dan media sosial sangat berguna bagi manusia. Dengan perkembangan teknologi membuat semua orang mudah untuk mengakes informasi melalui computer/laptop, handphone atau televisi. Adanya konvergensi media telah membuat media cetak mulai beralih ke media digital untuk memenuhi kebutuhan khalayak. Internet dan media sosial tentunya membuat kinerja menjadi lebih praktis dan cepat sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang baik.

Keberadaan media sosial memang telah mengubah pola interaksi masyarakat. Pola interaksi tersebut dilakukan tanpa harus dalam satu ruang dan waktu bersamaan. Media sosial meleburkan batas-batas yang menghambat seseorang untuk berinteraksi. Dengan adanya modernitas, manusia menciptakan interaksi baru tanpa harus bertemu fisik melalui media sosial.

Perkembangan dan penggunaan media sosial (WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, TikTok, dan Blogs), dewasa ini tidak lagi sekedar modernitas sosial, dimana hampir seluruh aspek kehidupan manusia dimudahkan olehnya, bahkan momentum segala sesuatu, seperti gaya hidup, bisa diukurkan dari dan kepadanya.

Sebagaimana, menurut data riset We Are Social pada bulan Febuari 2021, terdapat 4,20 miliar pengguna media sosial dengan total 53% dari populasi di dunia. Di Indonesia sendiri, pengguna media sosial tercatat 170 juta jiwa. Dengan berdasarkan data tersebut menunjukkan telah terjadi peningkatan penggunaan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya dengan total peningkatan sebanyak 10 juta atau 6,3%. Maka dari itu, semakin berkembangnya penggunaan media sosial dan tingginya kebutuhan untuk berinteraksi, serta dengan kemudahan yang ada dalam ruang lingkup media sosial tersebut, hal ini menjadikan social networking atau media sosial menjadi sesuatu yang tidak tertolak bagi semua kalangan. Kajian tentang realitas penelitian komunikasi terkait interaksi media sosial di dunia nyata, secara praktis dalam konteks filosofis ilmu ini berarti menjadi sebuah upaya untuk menelaah persoalan dimaksud secara ontologi, aksiologi dan epistemologi.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana penggunaan media sosial dalam membangun interaksi di dunia nyata melalui pendekatan aksiologi – ontologi – epistemonologi?

C. Tujuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun