Mohon tunggu...
sopian Be
sopian Be Mohon Tunggu... Guru - mari merangkul bukan memukul

Badai Pasti Berlalu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jika Ada Maunya Baru Teringat dan Baik

14 September 2019   23:07 Diperbarui: 14 September 2019   23:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nutsarea.blogspot.com

Banyak macam perlakuan manusia dimuka bumi ini, tapi bermacam-macam itulah warna dari Indonesia, bermacam-macam suku, bermacam-macam adat istiadat, bermacam-macam budaya, bermacam-macam kuliner, bermacam-macam pulau dan banyak lagi yang lain. Dengan keberagaman itu kita tetap satu Indonesia.

Pelangi pun indah karena bermacam-macam warnanya, coba bayangkan jika pelangi hanya satu warna saja, mungkin lagu pelangi-pelangi itu tidak kan ada, karena tidak sesuai dengan yang ada. 

Tapi dengan bermacam warnanya maka lagu pelangi-pelangi itu bisa diciptakan dan dinyanyikan oleh anak-anak TK/RA, PAUD dan bahkan kita pun suka menyanyikannya.

Bukan hanya bermacam-macam itu saja yang ada, manusia yang hidup ini pun diciptakan Allah Swt bermacam-macam, mulai dari bentuk tubuh, warna kulit, bentik gigi, bentuk wajah, bentuk hidung, bentuk rambut, tinggi badan. 

Semua diciptakan bermacam-macam, dengan perbedaan itulah Allah itu menunjukkan keadilan-Nya. Bahkan perangai manusia ini pun bermacam-macam, ada yang baik, ada yang setengah baik, dan ada yang kurang baik bahkan ada yang tidak baik.

Ada yang suka membantu, ada yang suka minta bantu, ada yang pemurah, ada yang mau dimurahkan saja, ada yang ramah, ada yang pemarah, ada yang mudah tersenyum, ada yang cemberut, pokoknya banyak macam sifat-sifat manusia yang kita temukan. 

Sifat-sifat ini terkadang ada yang baik dan ada yang buruk, yang baik tentu pasti Allah senang dan kita pun suka dengan yang baik. Tapi ada yang buruk, yang inilah terkadang membuat kita tidak habis pikir mengapa dilakukan.

Disaat susah sedang melarat keadaan sempit, kita teringat dengan Allah, semua kewajiban kita lakukan, tapi saat kita punya terkadang kita lupa, yang biasanya mengerjakan perintah-Nya kita lalaikan dengan bermacam-macam alasan yang itu tidak bisa menjadi penghalang bagi kita.

Contohnya saat ini, disaat musim kemarau semua mengeluh kekeringan, ada yang berkata "kapan hujan, mengapa tidak hujan, air susah, sumur mulai keringlah, mata air perswahan tidak mengalir lah", pokoknya bermacam-macam keluh kesah manusia saat ini. 

Setelah diberikan kemarau yang belum begitu lama banyak yang mengeluh, banyak yang ingat denga-Nya, berdo'a mohon diturunkan hujan. Tapi disaat air yang diturunkan lagi melimpah,kita menggunakan air yang ada itu dengan seboros-borosnya, bahkan ada yang suka mencemari sumber air yang ada.

Jika diturunkan musibah baru ingat dengan-Nya, jika saat senang lupa dengannya, apakah pantas kita bersifat seperti itu terhadap-Nya?? Segala kebutuhan kita dipersiapkan, diberikan dengan Cuma-Cuma tidak pernah kita diminta untuk mebayar apa yang telah diberikan-Nya kepada kita. Semua diberikan gratis untuk digunakan sepuasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun