Mohon tunggu...
Erikson Wijaya
Erikson Wijaya Mohon Tunggu... Administrasi - ASN Ditjen Pajak- Kementerian Keuangan. Awardee LPDP PK-160. A Graduate Student of Business Taxation at The University of Minnesota, USA (Fall 2020).

Be strong for life is short. Be patient for life is good. Be bold for life is challenging.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Hati-Hati! Begini Tanah Dapat Beralih Kepemilikan (1)

22 Oktober 2020   15:24 Diperbarui: 26 Oktober 2020   14:12 6826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benar saja, selang tiga hari kemudian, Pak Jaelani kembali disinggahi Jaelani.

Jaelani: "Begini Pak, proyek pembangunan apartemen kita mengalami kendala, ternyata perusahaan kekurangan dana sebesar Rp100 Miliar utnuk melanjutkan pembangunan tersebut. Sehingga seharusnya Bapak dapat memberikan tambahan dana Rp30 Miliar sesuai dengan porsi kepemilikan Bapak di apartemen tersebut"

Pak Misnoh: "Waduh Mas, bagaimana dong? Apa tidak berbahaya nantinya buat rencana kita ke depan Mas? Saya mana ada uang segitu banyak!"

Jaelani: "Tenang Pak, saya kesini bukan hendak meminta Bapak membantu dalam bentuk uang, melainkan untuk menjelaskan bahwa perusahaan (PT ABC) sudah mengambil jalan keluar dengan cara meminjam uang ke Bank XYZ. Pun, nanti PT ABC juga yang akan membayar cicilan utang tersebut termasuk bunganya setiap bulan"

Pak Misnoh: "Sukurla Mas kalau begitu, lalu bagaimana Mas, kapan proyek bisa kembali berjalan?"

Jaelani: "Segera Pak, ini proses peminjaman ke Bank XYZ sedang saya urus, pekan depan sudah dapat dananya, namun yang ingin saya jelaskan kepada Bapak adalah karena Bapak tidak dapat memberikan tambahan dana tersebut maka dengan demikian secara tidak langsung porsi kepemilikan Bapak berkurang dari yang tadinya 30% menjadi hanya 3% saja Pak. Ini disebabkan dengan PT ABC berhutang ke Bank XYZ sekaligus yang nantinya membayar utang itu, maka secara tidak langsung yang kemudian memberikan tambahan dana untuk kelancaran pembangunan proyek tersebut ya PT ABC, Pak"

Pak Misnoh: "Wah Mas, jadi kecil banget, dari 30% jadi hanya 3%. Kalau begitu saya batal saja Mas kerja sama dengan PT ABC. Saya mau ambil lagi saja tanah saya yang tadinya sudah diserahkan ke PT ABC. Rugi banyak saya kalau begini caranya. Lagipula mengapa tidak diperkirakan bahwa akan terjadi kekurangan dana saat sudah mulai membangun begini, Mas?"

Jaelani: "Saya juga kurang tahu Pak, saya hanya diamanahi saja oleh Pak Basroni, beliau juga katanya habis rapat dengan Direktur Finance and Control, jadi langsung meminta saya menemui Bapak. Tapi kalau Bapak mau putus kerja sama sama kami Pak, boleh saja. Tapi Bapak tidak bisa ambil lagi tanah tersebut, karena sertifikatnya sudah atas nama PT ABC. Atau kalau Bapak mau, Bapak bisa beli dari kami, tapi ya harganya sudah naik berkali lipat Pak, soalnya sudah ada bangunan di atasnya, barangkali naik sekitar 3-4 kali lipat Pak"

Pak Misnoh: "Wah mas, ini namanya saya rugi banyak. Sudah hilang tanah strategis, berkurang hak kepemilikan banyak, belum juga dapat duit apa-apa mas, udah rugi segini parah aja saya!"

Hikmah yang Bisa Diambil (Lesson Learned)

Andai kata Pak Misnoh lebih jeli menimbang segala kemungkinan di balik tawaran Pak Basroni, barangkali Pak Misnoh bisa terselamatkan dari segala kerugian semisal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun