Mohon tunggu...
Sony Sugiharto
Sony Sugiharto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teman Bermain

Menceritakan aktivitas bermain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Poin Kehidupan dari Pendaki Pemula

19 Juni 2022   06:54 Diperbarui: 19 Juni 2022   07:05 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
View dari Gn. Andong (Dok Pribadi)

Mendaki menjadi suatu kegiatan yang sangatlah seru untuk dilakukan baik secara sendiri apalagi bersama-sama. Kegiatan berpetualang yang melewati rintangan seperti semak-semak, bebatuan, hingga jalan yang licin telah menjadi tantangan tersendiri bagi para pecinta alam dari semua kalangan usia. 

Mulai anak-anak yang diajak oleh orang tuanya dalam membentuk pengalaman, juga dapat memberikan manfaat untuk melatih fisik dan keterampilan gerak. 

Kemudian para remaja yang bersama-sama mencari kenangan berkesan, hingga orang tua sebagai kegiatan olahraga dalam menjaga kesehatan. 

Kegiatan yang dilakukan dengan menempuh perjalanan panjang dan penuh semangat ini ternyata memiliki arti tersirat yang dapat dimiliki bagi pendaki untuk dipelajari dan diimplementasikan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Secara pandangan mata yang jelas, mendaki menjadi suatu kegiatan yang melelahkan, menantang, dan untuk bonusnya dapat menikmati suasana keindahan alam dari atas gunung yang tidak pernah atau jarang dirasa dalam keseharian. 

Di balik itu semua, mendaki menyimpan arti bagi kehidupan yang dapat dimiliki. Hal tersebut bermula dari dibuatnya keputusan untuk melakukan kegiatan pendakian, dimana ketika keputusan tersebut dibuat maka perbekalan, fisik, dan niat harus dipersiapkan dari awal, 

Adapun selain itu juga perlu disertai dengan adanya do'a sebelum langkah mendaki dilakukan. Kemudian apabila persiapan tersebut sudah ada maka permainan akan dimulai setelah pijakan pertama dilakukan berawal dari gerbang masuk jalur pendakian. 

Pada awalnya langkah yang dilakukan akan terasa berat dan sesekali dapat mengurungkan niat untuk melanjutkan perjalanan. Tahap ini menjadi awal yang dapat diibaratkan seperti halnya ketika  memiliki harapan yang ingin dicapai kedepannya, maka arah tujuan harus diketahui terlebih dahulu. 

Disamping itu segala perbekalan juga harus dipersiapkan untuk menghadapi berbagai rintangan yang ada selama perjalanan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Setelah langkah awal dilakukan maka sesekali akan dihadapkan dengan adanya rintangan-rintangan sebagai ujian atas rencana yang dibuat, pada saat berada dalam posisi ini yang perlu dilakukan yaitu tetap meneruskan perjalanan ataukah berhenti pulang dengan tidak membawa apa-apa.

Bila keyakinan untuk terus melanjutkan perjalanan menjadi semakin kuat, maka lama kelamaan perjalanan mendaki akan dirasa mulai terbiasa. Disamping itu keadaan dan urungan niat yang semula ingin menyudahi akan berganti dengan rasa semangat untuk menyelesaikan perjalanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun