Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menaruh Asa Pemilu 2024 di Hari Kasih Sayang

29 Januari 2022   16:43 Diperbarui: 29 Januari 2022   16:48 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu 2024 yang terbungkus dalam hari valentine mungkin tidak akan jauh beda dengan pemilihan-pemilihan sebelumnya. Kita mungkin lagi-lagi akan disodorkan oleh bakal calon yang itu-itu saja. Jika boleh izinkan saya menerawang, calonnya  kalau bukan bapak berambut putih, yah mungkin bapak penemu teori konspirasi sumur resapan.

Walau tahun 2024 masih jauh dan kini kita masih di Bulan Januari tahun 2021, tak ada salahnya jika kita meraba-raba nasib dimasa depan. Apalagi jika tema yang kita raba perihal kehidupan  politik di Indonesia, barang tentu kita akan menemukan sedikit titik terang atau mungkin banyak gelak tawa.

Berita hangat dari republik ini bahwa penyelenggaran pemilu serentak akan jatuh pada tanggal 14 Februari 2024 yang kalau tidak salah bertepatan dengan Hari Kasih Sayang alias Valentine. Bagi jomblo diluar sana, tenang saja, tulisan ini murni akan mengelaborasi antara Valentine dan Pemilu, bukan masalah asrama dua insan yang sedang dimabok cinta. Jadi tulisan ini akan ramah kepada kalian, wahai para jomblo. Jangan lupa kasih 5 bintang yah.

Diluar sana, dilorong perdebatan yang sempit, Cebong, Kampret dan Kadrun berkutat masalah Halal Haram pemilu karena bertepatan dengan hari valentine. Namun, biarlah topik halal dan haram ini digarap oleh mereka saja. Kita para pembaca di Kompasiana sekaligus penulis, mari berdiskursus kearah yang lebih substantif.

Pemilu ini akan menjadi ajang besar-besaran yang pertama kali terjadi di Republik Indonesia. Pasalnya, kita akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR RI, Anggota DPRD Kabupaten/Kota serta Provinsi dan Anggota DPD-RI. Lalu kemudian masih ditahun yang sama, kira-kira pada bulan November akan diselenggarakan juga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Bisa Anda bayangkan, bagaimana melelahkannya tahun 2024 dengan seluruh agenda politik berskala besar seperti diatas.

Saya sebenarnya tak habis paham mengapa pemerintah nekat memilih tanggal 14 Februari sebagai hari pemilu. Dalam benak saya, mungkin pemerintah ingin masyarakat bisa memberikan suara kasih sayangnya kepada mereka para calon yang akan duduk sebagai wakil rakyat diistana dan diruang rapat dewan yang terhormat atau mungkin agar  para calon kontestatsi bisa terus menyanyangi rakyatnya ketika sudah terpilih kelak, preeeet....

Apapun yang menjadi motif dari keputusan ini, saya yakin punya muatan baik, yaitu untuk menentukan pemimpin dimasa depan. Walau sebenarnya yang kasihan dari kebijakan ini adalah para jomblo. Bayangkan orang datang ke TPS, mungkin ada yang  bawa pasangan. Kemudian ada para petugas KPPS mungkin  seragamnya  warna pink sembari memegang bunga atau kado, jomblo hanya duduk diam, nyoblos lalu pulang dengan kenangan dan genangan kesedihan. Hehehe

Pemilu 2024 yang terbungkus dalam hari valentine mungkin tidak akan jauh beda dengan pemilihan-pemilihan sebelumnya. Kita mungkin lagi-lagi akan disodorkan oleh bakal calon yang itu-itu saja. Jika boleh izinkan saya menerawang, calonnya  kalau bukan bapak berambut putih, yah mungkin bapak penemu teori konspirasi sumur resapan.

Tidak hanya calon yang akan begitu-begitu saja, namun ada hal yang sedemikian permisif yang mungkin akan kita lihat lagi, oligarki. Terdomplengnya pesta demokrasi dengan kepentingan kaum oligarki adalah sesuatu yang memuakkan bagi kita semua. Dan para calon maupun timses tak berkutik dibuatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun