Jadi gini loh Mas, sebagai anak presiden tentu anda memiliki privilege. Tanpa saya garis tebal, saya yakin sampean sudah paham. Privilege ini membuat apa yang anda lakukan, baik benar ataupun salah nilainya jadi benar semua. Yang salah bisa dibenarkan dengan berbagai cara, yang benar dipertahankan bahkan dibela mati- matian.
Memasuki tahun 2022 ini, nama Kaesang Pangarep sering menjadi buah bibir dimasyarakat bahkan di media sosial. Itu bukan karena Kaesang adalah anak Presiden Joko Widodo. Namun ada kontroversi yang membuat namanya jadi melambung.
Setidaknya ada dua hal yang menyebabkan wajah dan nama Kaesang beredar di mana-mana. Yang pertama namanya disebut sebagai terlapor dalam kasus tindak pidana korupsi dan pencucuian uang bersama kakanya Gibran Raka Buming Raka ke KPK. Pelapor adalah Ubedillah Badrun yang berlatar belakang dosen dan mantan aktivis 1998.
Yang kedua, wajah kaesang terpampang dalam bungkusan snack yang diberikan kepada penumpang pesawat Garuda. Terlihat jelas muka Kaesang sebagai brand ambasador ada dalam kemasan makanan ringan. Hal ini pun banyak menuai sorotan dan memantik opini masyarakat.
Kedua tema besar diatas, dielaborasi oleh berbagai pihak untuk diterjemahkan sebebas-bebasnya. Sehingga yang terjadi adalah nama kaesang tak henti-hentinya menjadi bahan olok-olokan yang ditujukan ke istana. Dihilirnya, nama presiden jokowi pun juga ikut terseret-seret.
Kita tahu bersama bahwa anak muda ini dikenal sebagai pengusaha muda. Rupa-rupanya, bakat sang ayah turun ke jiwa Kaesang. Bahkan ilmu tersebut malah lebih gacor dan sangat aplikatif bagi kehidupan Kaesang. Pembaca bisa melihat bagaimana perusahaan yang sekarang dimiliki Kaesang. Ngeri-ngeri sedap sih....
Kekayaan Kaesang yang terus bertambah bahkan dinilai tidak masuk akal oleh berbagai pihak. Namun istana bergeming dengan alibi, memang apa salahnya bila anak Presiden kaya? Perkataan ini terlontar dari mulut Moeldoko, Ke
Yah sejujurnya tak ada yang salah dengan kalimat "anak presiden kaya". Bagi saya menjadi kaya adalah hak setiap orang. Pun juga dengan menjadi miskin. Semuanya itu adalah pilihan hidup. Namun ada beberapa hal yang seharusnya bisa dimengerti dengan kondisi yang sekarang sedang berjalan.
Kekayaan yang didapatkan oleh Kaesang dengan bergerak dalam bidang usaha memang adalah cara yang positif. Ia mendirikan perusahaan, membuat produk, membeli saham lalu mempekerjakan orang. Semuanya itu adalah normal saja terjadi. Tak ada korupsi, kolusi maupun nepotisme.
