Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Menyerang, Moeldoko Tertekan

26 Februari 2021   11:05 Diperbarui: 26 Februari 2021   11:10 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Kompas.com, Fotografer: Dian Erika

Oh sungguh, Moeldoko harusnya mafhum siapa yang sedang menyanyi ini. SBY itu bukan hanya jago militer dan politik bung, jangan lupa blio juga adalah seniman. SBY banyak menciptakan lagu dan petuah bung. Mozart pun menangis melihat keterampilan SBY ini.

Barisan lirik yang diciptakan oleh SBY jika kita cermati kata perkata, seyogyanya sedang mencoba mengelaborasi antara dua kepribadian seorang atasan dan bawahan. Presiden Jokowi yang notabene adalah atasan digambarkan jujur dan bijak, sedangkan Moeldoko dianggap seperti tak memiliki integritas. Ahh SBY, ajari kami untuk bisa menciptakan balada seperti yang kau buat ini.

Selanjutnya, secara terang-terangan SBY juga menimpali lagunya dengan kata-kata Demokrat Not For Sale. Seakan menyiratkan bahwa tak ada praktik jual beli didalam partai demokrat wahai sang calon pembeli. Walau menyuap berapa kali pun, suara DPD dan DPC akan tetap solid dibawah naungan AHY sebagai nahkoda saat ini.

Pengejewantahan sikap Moeldoko yang dilakukan oleh SBY tentu berhasil membuat Moeldoko berang sekaligus tertekan. Lagu yang dinyanyikan SBY berhasil menyentuh relung kalbu Moeldoko untuk berteriak.

Perasaan tertekan yang melanda hati Moeldoko tentu punya makna dan dampak besar. Dalam potongan kalimatnya, Moeldoko balik mengancam dengan apa yang telah dikatakan SBY.

"Saya ingin mengingatkan semuanya ya, saya ingin mengingatkan, karena saya bisa sangat mungkin melakukan apa itu langkah-langkah yang saya yakini," ujarnya.

Nampaknya dentuman perang dari AHY dkk, telah diterima oleh Moeldoko. Jika sewaktu konferensi pers Moeldoko menganggap ini hanya canda politik, sepertinya anggapan itu sudah tidak berlaku. Lu jual gue beli. Yah kira-kira itu istilah yang cocok saat ini.

Menarik bila kita cermati, atas apa yang dikatakan Moeldoko. Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh Moeldoko bila terus menerus mendapat tekanan dari Cikeas. Lantas apa pula yang ia maksud yakini itu?

Baik Moeldoko maupun SBY lahir dari situasi yang sama. Mereka adalah mantan petinggi TNI dengan bintang dipundak. Kita sudah sama-sama tahu bagaimana intelegensia TNI dalam mematikan atau sekedar membalas serangan lawan. Ahh biasalaah...

Nyanyian SBY memang benar-benar membuat jabatan Moeldoko diistana sedang terancam. Yang harus Moeldoko lakukan ialah jangan biarkan istana, khususnya presiden untuk mendengar apalagi sampai larut dengan lantunan SBY tersebut. Akan bahaya bila hal itu dibiarkan.

Perasaan tertekan yang dialami Moeldoko adalah buah dari ekspresi kekesalan. Apalagi blio juga nampaknya sudah siap dengan langkah yang ia yakini. Selanjutnya apa? Tentu itu adalah rahasia ilahi antara Moeldoko dan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun