Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sekali Lagi Soal AHY dan Ribut-Ribut Politik PD

18 Februari 2021   13:07 Diperbarui: 18 Februari 2021   13:24 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Antara Foto, Fotografer : Muhamad Adimaja, melalui laman kompas.com

Saya pikir dalam sepekan ini silang sengketa tentang Isu Kudeta Politik yang terjadi di Partai Demokrat (PD) akan selesai dengan sendirinya. Namun entah mengapa, hari ini, lagi-lagi AHY muncul diheadline kolom berita nasional. Mulai dari Kompas, Tempo, Kumparan dan sederetan media lainnya, ramai-ramai masih menguliti isi berita yang telah kita tahu endingnya.

Kemunculan AHY sebagai sosok sentral dalam poros perdebatan politik ini layak untuk kaji. Sebab dari mulut beliaulah, api keributan menyulut kemana-mana. Mulai dari istana, mantan kader, tokoh senior hingga internal partai demokrat sendiri.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan seorang tokoh politik yang secara usia masih terbilang muda. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, saat ini ia berhasil menjadi duduk dikursi utama Partai Demokrat. Sebuah jabatan yang sepertinya terlalu mewah bagi seorang politikus milenial seperti AHY ini.

Terlepas dari itu semua, AHY nampak tidak menunjukan kematangan sebagai seorang politisi. Menyamakan atau membandingkan AHY dengan tokoh politik nasional, rasa-rasanya tak akan bisa. Sebab cuma  AHY seorang  lah yang panggung politiknya grusa-grusu seperti yang hari ini ia lakukan.

Grusa-grusu politik AHY sebenarnya muncul sebelum ia menjabat sebagai Ketum. Tetapi setelah ia memutuskan untuk keluar dari barak dan maju kepanggung politik. Disinilah, permulaan itu terjadi.

Namun bukan itu pointnya, grusa-grusu politik yang paling fatal dilakukan oleh AHY ialah mengenai isu kudeta kursi kekuasaanya sebagai Ketum. Gerakan satu dua yang AHY kerjakan, bak sapi muda yang digiring kedalam rumah pemotongan. Tak ada pertimbangan, tak ada kajian dan minim perhitungan.

Jadi begini alur kisahnya, kemarin AHY menyebut bahwa penggulingannya dari kursi Ketum Partai Demokrat dilakukan oleh lingkaran istana. Pihak istana sendiri pun disebut telah menyetujui atas hal ihwal tersebut. Oleh karenanya AHY meminta klarifikasi kepada istana agar kasus ini tidak semakin panjang dengan berkirim surat.

Ketika menyuarakan persoalan diatas, AHY tidak sendirian. Banyak corong yang juga ikut-ikutan melempar bola panas kemana-mana. Mulai dari anggota aktif hingga tokoh senior partai. Mereka ramai mencatut bahwa Si A, Si B hingga Si C terlibat dalam pemufakatan jahat ini.

Istana yang sedang adem ayem ngurusin covid, pemulihan ekonomi dan segala hal mengenai urusan negara pun kena imbasnya. Presiden Jokowi diberitakan telah meminta kepada Moeldoko agar segera menyelesaikan kasus ini. Beberapa anggota yang separtai dengan Pak Jokowi pun harus repot-repot mengurus hal yang demikian remeh temeh demi menjaga kepercayaan publik.

Setelah puas dengan bermain petasan dan kembang api dipelataran istana, AHY kemudian menyatakan bahwa Presiden Jokowi tak tahu menahu dengan persoalan kudeta yang menyasar dirinya. Dan penyataan beliau perihal ini menjadi seperti sebuah gol bunuh diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun