Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belva Mundur, Siapa Menyusul?

22 April 2020   01:51 Diperbarui: 22 April 2020   02:03 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto (instagram @belvadevara)

'Ayo Bertanya pada diri sendiri, 'Apa yang bisa saya lakukan untuk negeri?' Menyalakan lilin lebih baik daripada menyalahkan kegelapan'

Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo, Belva Devara resmi memundurkan diri. Ia telah bersurat kepada Tuan Istana perihal kemunduran dirinya  tersebut. Hal  inipun sontak menjadi fenomena politik yang menarik ditengah pandemi yang sekarang ini sedang kita hadapi.

Setelah seminggu ini namanya terus disebut-sebut ikut bermain api dalam penetapan startup miliknya, yakni  Ruang Guru sebagai mitra kerja sama pemerintah untuk Pelatihan Kartu PraKerja, akhirnya hari ini ia resmi memundurkan diri. Saya ucapkan terima kasih kepada para Buzzer oposisi, kalian berhasil membuat anak muda seperti Belva harus cepat-cepat angkat kaki dari sisi Jokowi. Sungguh perih.

Padahal jika kita kaji, Belva bukanlah orang pertama yang menjadi sasaran tembak  dari desakan masyarakat agar memundurkan diri dari pemerintahan. Kita tentu masih ingat, sebelumnya ada nama Andi Taufan Garuda Putra yang telah lebih dulu diminta untuk mundur perihal pelanggaran maladminstrasi yang telah ia lakukan.

Baca Juga
Menyoal Surat Staf Khusus Milenial Jokowi

Namun desakan tersebut hanya terselesaikan dengan permintaan maaf dari Andi Taufan dan pernyataan harap maklum dari pihak pemerintah. Nampaknya sesuatu yang berbau harap maklum menjadi alibi yang bisa menutupi gagalnya sebuah instruksi dari tata kelola administrasi yang berbau oligarki. Kemudian peristiwa tersebut membuat seisi istana marah, namun mengapa Belva yang berpindah?

Kemunduran Belva ini harus kita cermati dari berbagai sisi. Perspektif yang harusnya kita dalami ialah apa alasan utama dari seorang Belva Devara mundur? Apakah karena tak kuat lagi terus menerus dikritik ataukah karena tak mampu lagi menjadi Boneka Baru Jokowi?

Baca Juga Boneka Baru Istana

Menganalisa Surat Terbuka Belva Devara yang viral di media sosial, saya menangkap ada beberapa kesan yang ingin ia munculkan kepermukaan terkait keputusannya tersebut.


Pertama, dalam paragraf yang ke empat setelah pesan pembuka dan pengantar, Belva langsung memberikan keterangan bahwa "penunjukan perusahaannya sebagai mitra Kartu PraKerja oleh Kemenko Perekonomian sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku. Tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja."  

Hal ihwal tentang penunjukan perusahaan miliknya pernah dijelaskan Belva sebelumnya. Dalam laman twiternya ia pernah menulis bahwa "Belva tidak hadir dalam pengambilan keputusan tersebut". Apa yang dilakukan Belva ini tentu sebuah misteri baru yang menarik jika kita pecahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun