Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kala Najwa Sihab Dituduh "Suudzon, Provokatif, dan Politis" oleh Yasonna

6 April 2020   20:04 Diperbarui: 6 April 2020   20:40 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto (matamata.com)

"Saya heran dengan tuduhan tak berdasar Najwa, tentang pembebasan koruptor. Suudzon banget sih, provokatif dan politis. Belum ada kebijakan itu. Tunggu dong seperti apa" .

Menkumham, Yasonna Laoly dan Presenter kondang, Najwa Sihab terlibat silang pendapat soal kebijakan pemerintah terkait pembebasan narapidana para koruptor.

Pertikaian ini dipublikasikan oleh Najwa Sihab dalam laman instagramnya @najwasihab. Postingan yang berisi gambar percakapan Najwa  Sihab dan Yasonna Laoly ini cukup panjang. Bak orang yang sedang pacaran sedang berdebat, apakah jadi nikah atau tidak.

Perihal ini sebenarnya berangkat dari pernyataan dari Yasonna Laoly yang katanya sedang menimbang untuk membebaskan para narapidana koruptor yang sudah menjalani 2/3 masa hukuman.

Kemudian, Najwa Sihab yang diketahui sebagai presenter talkshow politik yang cukup ketat mengawal setiap kebijakan pemerintah, khususnya tentang isu korupsi. Ia pun menuliskan beberapa buah pikirannya terhadap isu yang berhembus kencang itu.

Saya kutip dari laman instagramnya, Najwa Sihab menuding kebijakan Yasonna tersebut mengada-mengada untuk pembebasan para tahanan narapidana koruptor tersebut.

"Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly berencana membebaskan napi termasuk koruptor karena corona. Alasannya utamanya lapas yang kelebihan kapasitas akan membuat penyebaran virus ini tidak terkendali dan jika satu tertular akan membahayakan semua. Secara prinsip alasan ini sangat bisa diterima. Tapi alasan ini menjadi mengada-ada ketika kita bicara soal napi koruptor. Sel bagi koruptor berbeda dengan tahanan lain. Di Lapas Sukamiskin Misalnya, satu napi satu kamar."

Apa yang ditulis oleh Najwa Sihab tentunya memang sangat berdasarkan fakta. Sel tahanan para koruptor nyatanya terpisah dan memungkinkan mereka untuk menjaga jarak satu dengan  yang lain. Sehingga penularan bisa dicegah.

Namun pil pahitnya adalah sidak yang dilakukan oleh Najwa Sihab bersama Menkumham kala itu ke Lapas Sukamiskin, tempat dimana Setya Novanto dan kawan-kawan ditahan nyatanya berbanding terbalik dengan alasan yang dikemukakan oleh Pak Yasonna Laoly.

Sel tahanan mereka bak kamar disebuah hotel berbintang. Mereka sedang menyulap ruang jeruji itu menjadi "Ruang Hotel Prodeo" yang sesungguhnya. Fasilitas mewah dan lengkap. Serta nyaman dan aman untuk memasukkan barang dari luar.

Fakta yang berbanding terbalik dengan alasan yang mengada-ada menurut Najwa adalah mengapa para pegiat korupsi banyak berkomentar miring akan hal ihwal ini. Termasuk Najwa Sihab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun