Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dari Veronica Koman ke Tangan Jokowi

13 Februari 2020   14:40 Diperbarui: 13 Februari 2020   21:47 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto (nasional tempo.com)

Tetapi jika melihat lagi apa usaha usaha pemerintah dalam memajukan Papua dan manusianya juga sudah cukup banyak buktinya. Sebut saja program beasiswa. Program beasiswa bagi anak anak Papua yang mau dan akan melanjutkan ke Pendidikan tinggi tersedia sangat banyak. Hal ini semata mata agar masyarakat Papua khusunya anak mudanya mampu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sehingga mampu bersaing didaerah  nasional dan bahkan hingga ke internasional.

Satu contoh lain lagi, bagaimana dana-dana khusus dikucurkan pemerintah ke pemda setempat pun juga untuk mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat disana. Apa yang diperlukan masyarakat papua sebenarnya bukan hanya uang dan beasiswa ataupun jalur-jalur khusus lainnya, tetapi pembinaan dan pendekataan humanisme yang merata.

Kesaksian dari dua orang teman saya yang dua tahun lalu mengikuti penugasan khusus tenaga kesehatan selama 2 tahun di Papua mengatakan apa yang sedang terjadi di papua adalah sebuah keadilan sosial yang tidak dirasakan oleh masyarakat. Misalnya saja, bagaimana bantuan-bantuan pemerintah yang tidak sampai ketangan mereka. Dipotong dari atas hingga tak ada yang dirasa oleh warga.

Manajemen otonomi daerah papua seyogyanya perlu untuk banyak dibenahi. Banyaknya proyek-proyek daerah yang tidak berjalan ataupun berjalan tetapi tidak sesuai dengan perencanaan itu perlu dikoreksi dan diawasi ketat oleh pemerintah atau lembaga pengawasan internal. Hasil-hasil bumi dan produk pertanian tak bisa dijual kekota karena transportasi sulit. Padahal dananya ada dan sumber anggarannya banyak. Tetapi pembangunan tidak berjalan merata dan berkesinambungan.

Apakah benar jika mereka meminta merdeka dari bumi pertiwi? Kata teman saya: yah mereka memang meminta merdeka. Tapi itu hanya untuk sesaat. Sesaat karena mereka marah bantuan tidak masuk ke mereka. Padahal katanya akan diberikan. Sehingga mereka merasa ditipu oleh pimpinan setempat.

Nah dari sinilah seluk beluk mengapa ada yang meminta merdeka. Namun itu masih dalam skala yang kecil. Lalu bagaimana jika skala nasional? Saya tak bisa menuliskannya karena kekurangan narasumber dan bahan bacaan yang akurat.

Tetapi jika negara memberikan kemerdekaan maka tentunya keadaanya akan parah. Akan terjadi pertumpahan darah yang besar disana. Mengapa? Karena tanah papua terdiri dari banyak suku. Suku-suku ini diketuai oleh kepala suku. Setiap suku memiliki bangsa sendiri-sendiri. Nah jika tanah papua merdeka dan mereka tidak memiliki dasar kehidupan dan falsafah negara yan kuat. Percalah papua akan mundur kebelakang. Penjajahan dan kolonialisme akan semakin merebak. Keadaannya pasti akan semakin parah jika terpisah dari NKRI.

Gambaran tanah papua sekarang adalah bagaimana memanusiakan manusia.

Kesaksian teman saya mengatakan, satu hal yang paling dibutuhkan papua adalah pendidikan. Manusia papua terkadang tidak mampu mengelola ekonominya dengan baik secara mandiri ataupun kelompok. Tetapi bukankah sekolah itu gratis? Beasiswa bertebaran sangat banyak untuk putra putri papua. Lalu masalahnya dimana?

Masalahnya terletak pada kemauan dan kesadaran berbangsa yang tidak relevan lagi dengan semangat pancasila.

Membangun papua harus dengan semangat kesadaran dan revolusi mental orang-orang asli papua.  Biar bagamanaipun, masyarakat papua adalah ujung tombak majunya papua. Bukan pendatanag apalagi TKA. Bukan. Namun menitik beratkan pembangunan kepada orang asli papua adalah hal yang paling fundamental. Tetapi tidak bermaksud menyalahlan orang papua.

Walaupun mereka merasa  terjajah dan terpinggirkan akibat lebih banyaknya orang pendatang yang sukses seharusnya dari situlah kesadaran untuk berpacu dan bersaing semakin meningkat. Kemanusian papua harus terus kita majukan. Membantunya dengan mengirimkan guru guru yang merakyat sehingga sekolah dan kelas tidak menjadi sepi. Anak anak papua bisa sekolah. Mengajarkan budaya mengasihi sehingga angkat senjata dan perang suku tidak lagi terjadi. Memberdayakan anak anak muda papua dengan kegiatan yang positif dan berdaya guna untuk mengurangi premanisme dan minum minum miras disana.

Saya yakin dokumen sampah yang diberikan Veronica tidak akan ada lagi jika semua pihak sadar bagaimana trik dan cara memajukan papua ke depan. Mental-mental penjajahan papua harus dihilangkan. Orang papua yang bersekolah harus didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Dan jika mereka selesai, bantulah sesama orang papua dan majukan papua dengan semangat gotong royong. Jangan kenyang sendiri dan maju sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun