Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Aturan Baru Piala AFF 2022, Untungkan Indonesia

4 Januari 2022   12:04 Diperbarui: 9 Januari 2022   18:03 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Indonesia sebagai Runner up Piala AFF 2020. (Foto: Instagram.com/PSSI)

Ada aturan baru di Piala AFF 2022, yaitu mengenai penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) bakal digunakan secara resmi di kejuaraan Piala AFF 2022 mendatang. Kabar ini, menjadi kabar gembira bagi fans sepakbola Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Singapura.

Wasit yang bertugas selama Piala AFF 2020 banyak mendapatkan sorotan, akibat buruknya kinerja sang pengadil di lapangan hijau. Nama-nama wasit seperti Kim Hee-gon, Saoud Ali Al-Adba, Kassem Matar Al-Hatmi dan Faisal Al-Ali menuai banyak kritik. Bahkan wasit kontroversial, Saoud Ali Al-Adba, yang memimpin laga semifinal leg pertama antara Vietnam melawan Thailand, dipulangkan oleh AFF.

Bagi netizen Malaysia, mereka merasa dirugikan saat wasit, Ammar Ebrahim Mahfoodh, tak memberikan penalti kepada Malaysia, ketika Safawi Rasid mendapat dorongan dari Alfeandra Dewangga di kotak terlarang.

Sementara bagi netizen Singapura, mereka dirugikan oleh kepemimpinan wasit di dua laga semifinal, ketika di semifinal leg pertama, wasit tidak memberikan kartu merah saat terjangan kaki Pratama Arhan mengenai kepala pemain Singapura, Song Ui-young. Sedangkan di semifinal leg kedua, wasit Kassem Matar Al-Hatmi, memberikan 3 kartu merah kepada para pemain Singapura dan mengesahkan dua gol milik Indonesia yang berbau offside.

Netizen Vietnam juga merasa dirugikan ketika kiper Thailand, Chatchai Budprom melanggar Nguyen Van Toan, wasit hanya memberi kartu kuning kepada kiper Thailand, padahal Nguyen Van Toan berpotensi mencetak gol. Netizen Vietnam merasa, Chatchai Budprom layak diganjar kartu merah. Kemudian Saoud Ali Al-Adba, juga mengeluarkan keputusan kontroversial ketika memberikan tendangan penalti kepada Thailand.

Timnas Indonesia jelas paling banyak yang dirugikan oleh wasit. Ketika melawan Malaysia, wasit Ammar Ebrahim Mahfoodh, tidak memberikan penalti kepada Indonesia ketika Ramai Rumakiek dilanggar di kotak penalti oleh pemain Malaysia.

Kemudian di semifinal leg pertama melawan Singapura, Wasit Kim Hee-gon tidak menunjuk titik penalti ketika, Ricky Kambuaya dijatuhkan oleh pemain Singapura. Wasit, menganggap pelanggaran itu bukan di kotak penalti Singapura, tetapi masih di luar. Sedangkan di semifinal leg kedua, Indonesia dirugikan wasit Kassem Matar Al-Hatmi, karena memberikan penalti kepada Singapura dimenit-menit akhir babak kedua, padahal kaki Pratama Arhan terkena bola terlebih dahulu.

Puncaknya di laga final leg kedua, wasit Faisal Al-Ali merugikan Indonesia dengan keputusan kontroversialnya, ada potensi 3 penalti milik Indonesia dan juga potensi 1 kartu merah bagi Thailand. Andai wasit bersikap adil, kemungkinan besar Indonesia bisa melakukan comeback istimewa dengan membalikkan defisit 4 gol dari Thailand.

Park Hang-seo dan Shin Tae-yong, merasa geram dengan keputusan kontroversial yang diambil oleh wasit. Kedua pelatih ini, menyarankan kepada AFF, agar di sisa laga selanjutnya, yaitu semifinal leg kedua dan laga final, menggunakan teknologi VAR.

Usulan Park Hang-seo dan Shin Tae-yong, ternyata baru disetujui oleh AFF, di kejuaraan Piala AFF selanjutnya, yaitu di Piala AFF 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun