Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

3 Alasan Viktor Axelsen Tinggalkan Denmark dan Pindah ke Dubai

24 Agustus 2021   09:21 Diperbarui: 24 Agustus 2021   20:45 7761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi Viktor Axelsen setelah meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, setelah mengalahkan Chen Long di final (PEDRO PADRO/via kompas.com)

Peraih medali emas bulu tangkis sektor tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 asal Denmark, Viktor Axelsen membuat kabar mengejutkan dengan memutuskan meninggalkan pelatnas Denmark dan pindah ke Dubai. 

Apa alasan yang melatarbelakangi Axelsen berani mengambil keputusan yang sangat mengejutkan bagi publik bulu tangkis Denmark? Sudah pasti, Axelsen telah mempertimbangkan secara matang konsekuensi untung ruginya dengan keputusan yang diambil.

Pebulu tangkis peringkat ke-2 dunia ini merupakan pahlawan baru bagi perbulutangkisan Denmark setelah berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Di partai final Axelsen mengandaskan juara bertahan Olimpiade Rio 2016 Chen Long asal China. 

Dengan raihan medali emas ini, Axelsen menjadi orang kedua dari cabang olahraga bulu tangkis Denmark yang berhasil meraih medali emas. Sebelumnya ada nama Paul-Erik Hoyer Larsen yang meraih medali emas di Olimpiade Atlanta 1996, setelah di final menang atas Dong Jiong asal China. 

Keberhasilan Axelsen meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ternyata terinspirasi oleh 3 orang yaitu Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Chen Long. Axelsen mampu mengambil pelajaran dan pengalaman dari kekalahan yang ia derita dari 3 pebulu tangkis top dunia tersebut.

Melawan Lee Chong Wei (rekor pertemuan: 3 menang-11 kalah) dan Chen Long (6 menang-14 kalah) memiliki rekor buruk, karena sering kalah. Sedangkan saat bersua Lin Dan, nasib Axelsen agak sedikit beruntung dengan meraih banyak kemenangan dibandingkan Lin Dan (6 menang-3 kalah).

Kebahagiaan badminton lovers Denmark ternyata hanya sesaat, karena tak lama berselang setelah keberhasilan meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Axelsen memutuskan untuk meninggalkan pelatnas Denmark yang berlokasi di Brondby dan pindah ke Dubai.

Ketika wawancara dengan media Denmark, Jyllands-Posten, Axelsen mengungkapkan bahwa ia ke Dubai bukan dalam rangka untuk berlibur, tetapi untuk menetap, Dubai sebagai basecamp latihan harian untuk menuju ke turnamen berikutnya. 

Axelsen menetap di Dubai nampaknya dalam waktu lama karena mengajak serta istri dan anaknya. Axelsen juga mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan dari federasi bulutangkis Denmark, sejak ia masuk ke tim pelatnas pada usia 16 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun