Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kisah "Last Minute" Eng Hian, yang Akhirnya Bisa Dampingi Greysia/Apriyani dan Berbuah Emas

20 Agustus 2021   04:14 Diperbarui: 20 Agustus 2021   08:37 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibalik keberhasilan Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas sektor ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, ada pelatih bertangan dingin yang berhasil merubah ketidakmungkinan menjadi sebuah hal yang bisa terjadi.

Eng Hian, merupakan sosok pelatih yang mampu mengubah sektor ganda putri yang tidak diperhitungkan oleh PBSI, Kemenpora, NOC Indonesia, bahkan saya yakin Badminton lovers Indonesia juga tidak akan pernah memikirkan jika Greysia/Apriyani dapat membawa pulang medali emas.

Namun, sosok Eng Hian berhasil memotivasi dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik dari pasangan ganda putri Greysia/Apriyani untuk terus tampil meledak dan mengejutkan di Olimpiade Tokyo 2020.

Fakta menarik baru saja terungkap, bahwa sejatinya Eng Hian tidak masuk dalam daftar tim ofisial yang akan mendampingi Greysia/Apriyani bertanding di Olimpiade Tokyo 2020. Fakta mengejutkan ini, disampaikan oleh Eng Hian saat acara pemberian penghargaan secara daring, Kamis 19 Agustus 2021.


Nama Eng Hian, baru masuk daftar empat hari jelang keberangkatan ke Jepang. Tentu hal ini sangat mengejutkan, andai saja Eng Hian benar gak jadi ikut berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020, entah bagaimana nasib Greysia/Apriyani bisa membawa pulang emas seperti sekarang.

Greysia/Apriyani pasti akan merasa nyaman, jika ia didampingi oleh pelatihnya sendiri, karena sudah kenal karakter pemain, hafal luar dalam dari sisi pemain dan pelatih. Akan berbeda hasilnya jika bahasanya, Greysia/Apriyani dititipkan ke pelatih lain selama bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

Sebagai contoh, anak kita sekolah di bangku SD katakanlah sekarang duduk di kelas 3. Biasanya setiap hari bisa kita antar jemput berangkat dan pulang sekolahnya. Kemudian, dalam seminggu kita tidak bisa melakukan tugas tersebut karena mobil/motor sedang diperbaiki.

Anak kita, kemudian kita titipkan ke tetangga yang sekolah anaknya sama dengan anak kita. Pasti selama perjalanan berangkat ataupun pulang anak kita, merasa tidak nyaman dan merasa canggung. Itu hanya cerita ilustrasi sedikit untuk menggambarkan sesuatu hal yang "dititipkan" rasanya gak nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun