Semua pernak-pernik dan visualisasinya disamakan dengan arena Olimpiade, agar para pemain China merasakan atmosfer pertandingan Olimpiade yang sesungguhnya.
Tidak hanya itu, agar lebih terasa aroma Olimpiade, CBA sengaja membuat jarak tempuh tempat simulasi di kompleks pusat olahraga Gunung Phoenix Kota Chengdu dan penginapan di Pangkalan Shuangliu Chengdu sekitar 40 Km dengan waktu tempuh 2 jam.Â
Jaraknya sama dengan Village Olimpiade ke Arena Musashino Forest Sport Plaza, Venue Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020.
CBA memang tidak main-main dalam mempersiapkan tim bulutangkis China, CBA memanggil 36 pemain untuk simulasi Olimpiade ini. Para pemain inti yang berangkat ke Olimpiade, selama 3 hari mengikuti simulasi dengan format babak perempatfinal, semifinal dan Final.
CBA tidak mau kecolongan, jika sampai gagal membawa pulang medali emas. Karena selama Pandemi Covid-19 para pemain China, tidak mengikuti kompetisi resmi BWF.Â
Maka, simulasi ini diperlukan sebagai Latihan tahap akhir pemain jelang Olimpiade Tokyo 2020, agar setiap pemain tidak kehilangan ritme pertandingan resmi.
Proses memang tidak pernah membohongi hasil akhir. Simulasi Olimpiade China, yang mengadopsi simulasi dari PBSI ternyata membuahkan hasil. Terbukti China, berhasil mengirimkan 6 wakilnya ke babak final dan membawa pulang 2 medali emas.
Dominasi China, di Olimpiade Tokyo 2020 dengan mengirimkan 6 wakilnya di babak final sebenarnya diluar dugaan. karena akhir-akhir ini China tidak terlalu mendominasi. Tetapi dengan keseriusan CBA dalam melakukan persiapan Olimpiade Tokyo 2020, hasil yang diraih oleh China pun maksimal. Hasil yang diraih oleh China, sangat kontras dengan Jepang. Sebagai tuan rumah, dan bulutangkis Jepang juga sedang dalam performa menanjak tetapi tuan rumah Jepang, gagal mengirimkan wakilnya di babak final.
Semoga di Olimpiade Paris 2024, gantian Indonesia yang dapat mengirimkan 5 wakilnya di semua sektor final bulutangkis Olimpiade. PBSI juga perlu mengadopsi hal-hal positif dari bulutangkis China agar Indonesia dapat Kembali merebut Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber Cup.