Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Bulutangkis China Perkasa di Olimpiade, karena Mengadopsi Cara Simulasi Indonesia

5 Agustus 2021   05:15 Diperbarui: 5 Agustus 2021   19:35 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(SCREENSHOT/@aiyuke) 

Tim Bulutangkis China hampir saja mengulang sejarah kejayaan di Olimpiade London 2012, dengan menyapu bersih 5 medali emas, dari cabang olahraga Bulutangkis. Saat itu, China tidak memberi kesempatan kepada kontingen negara lain untuk berbagi gelar medali emas.

Di Olimpiade London 2012, 5 medali emas China, diraih oleh Lin Dan (Tunggal Putra), Li Xue Rui (Tunggal Putri), Cai Yun/Fu Haifeng (Ganda Putra), Tian Qing/Zhao Yunlei (Ganda Putri) dan Zhang Nan/Zhao Yunlei (Ganda Campuran).

Di Olimpiade Tokyo 2020, China tidak tanggung-tanggung mempermalukan tuan rumah Jepang, dengan mengirimkan wakilnya di semua nomor final bulutangkis. 

Bahkan, China sudah dipastikan meraih medali emas dari nomor ganda campuran, setelah terjadi All Final China yang mempertemukan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong melawan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.

Dari sektor Tunggal Putra China mengirimkan Chen Long, kemudian dari Tunggal Putri ada Chen Yu Fei, sementara di sektor Ganda Putra ada Li Jun Hui/Liu Yu Chen dan terakhir dari nomor Ganda Putri ada Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Namun, kisah sukses tim bulutangkis China di Olimpiade London 2012, tidak berlanjut kisahnya di Olimpiade Tokyo 2020. Tim China gagal menyapu bersih, semua medali emas dari 5 nomor final bulutangkis.

China hanya mampu membawa pulang 2 medali emas, lewat Raihan yang di capai oleh Chen Yu Fei dari sektor Tunggal Putri dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dari sektor Ganda Campuran.

Tiga nomor lainnya gagal mempersembahkan medali emas bagi China. Setelah Chen Long dikalahkan oleh Tunggal Putra Asal Denmark, Viktor Axelsen. Kemudian, Ganda Putra China, Li Jun Hui/Liu Yu Chen dikalahkan oleh pasangan Ganda Putra Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin.

Dan yang terakhir, Indonesia patut berbangga karena pasangan Ganda Putri terbaik Indonesia mampu mengalahkan pasangan Ganda Putri terbaik China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Keberhasilan membawa pulang Dua medali emas, menyamai prestasi di Olimpiade Rio 2016. Dimana saat itu, Chen Long (Tunggal Putra) dan Fu Haifeng/Zhang Nan (Ganda Putra) mampu meraih medali emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun