Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Arsenal Kian Terpuruk, Semakin Dekat Zona Degradasi

30 Desember 2019   00:58 Diperbarui: 30 Desember 2019   07:39 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi pemain Arsenal, Matteo Guendouzi dan Pierre-Emerick Aubameyang pada laga Arsenal vs Chelsea dalam lanjutan pekan ke-20 Liga Inggris 2019-2020.(AFP/JULIAN FINNEY / GETTY IMAGES EUROPE / GETTY IMAGES)

Maksud hati ingin memperbaiki prestasi klub, ternyata langkah jajaran pemilik klub dengan memecat Unai Emery adalah kesalahan besar. 

Jajaran direksi klub Arsenal dan pendukung tidak sabaran dalam menunggu proses Unai Emery membangun skuad Arsenal. Seorang Alex Ferguson pun butuh waktu untuk membangun dinasti klub bersama Manchester United, begitu juga Jurgen Klopp bersama Liverpool.

Liga Inggris musim ini, berjalan tidak seperti biasanya. Sebanyak 19 klub bermain dengan tidak konsisten, satu-satunya klub yang tampil secara konsisten adalah Liverpool. 

Akibat ketidakkonsistenan 19 klub ini, Liga Inggris berjalan lebih menarik. Ketika 19 klub bermain ketika lawannya bukan Liverpool, hasil akhir susah ditebak. Contoh Manchester City secara mengejutkan kalah dua kali melawan Wolves baik kandang maupun tandang.

Akibat klub-klub bermain tidak konsisten, tiga pelatih dengan nama beken harus rela dipecat ketika bursa transfer musim dingin belum dibuka. Nama beken pertama Mauricio Pochettino dipecat oleh Tottenham Hotspur, selanjutnya Unai Emery dipecat oleh Arsenal dan terakhir Manuel Pellegrini dipecat oleh West Ham United. 

Kerasnya persaingan liga Inggris telah memakan korban, tidak hanya tiga pelatih dengan nama beken tersebut, tetapi masih ada pelatih lain yang nasibnya sama dengan mereka.

"Jendela transfer musim dingin dapat dimanfaatkan oleh Arteta untuk belanja pemain, menambal kekurangan pada posisi yang dirasa diperlukan."

Yang pantas kecewa dengan pemecatan ini, tentu saja Arsenal. Sejak memecat Unai Emery dan menggantinya dengan pelatih sementara Fredrik Ljungberg Arsenal semakin terjerembab dalam keterpurukan. 

Ljungberg memimpin Arsenal dalam 6 pertandingan di semua kompetisi hasilnya Arsenal hanya meraih 1 kemenangan, 3 hasil seri dan menelan 2 kekalahan.

Hasil buruk yang ditorehkan Ljungberg langsung membuat manajemen Arsenal bergerak untuk mengikat secara permanen Mikel Arteta yang sebelumnya menjadi asisten Pep Guardiola di Manchester City.

Arteta dikontrak selama 3,5 tahun, diharapkan Arteta dapat mengangkat Arsenal yang sedang terpuruk dan membawa klub kembali ke level tinggi. Apalagi Arteta merupakan mantan pemain Arsenal, sehingga diharapkan mampu memberikan pengalamannya kepada skuad Arsenal saat ini, terutama tentang filosofi klub.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun