Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Melihat Rapor Timnas Indonesia Sepanjang Tahun 2019

27 Desember 2019   03:37 Diperbarui: 27 Desember 2019   15:26 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Korea Selatan Shin Tae-yong memimpin latihan timnya jelang laga versus Swedia di Stadion Nizhny Novgorod pada 17 Juni 2018. Shin Tae-yong kini menjadi pelatih timnas Indonesia.(JOHANNES EISELE)

Pertengahan bulan Desember 2019 kemarin lagi musim terima rapor, setiap sekolah mulai dari jenjang pendidikan TK hingga Sekolah Menengah membagikan rapor kepada wali murid untuk mengetahui hasil penilaian siswa selama semester 1.

Sebelum rapor dibagikan setiap siswa maupun orang tua, merasa khawatir dan deg-degan dengan hasil yang diterima selama mengikuti pelajaran selama semester 1.

Rasa khawatir bagi siswa, karena takut nilainya jelek dan akan dimarahi oleh orang tua. Sedangkan rasa khawatir bagi orang tua, karena jika nilai anaknya jelek berarti selama semester 1 merasa gagal dalam mendidik anaknya.

Bagi siswa dan orang tua, penilaian jelek di semester 1 bisa dijadikan bahan evaluasi dan diperbaiki ketika semester 2 untuk kenaikan kelas atau kelulusan.

Sedangkan bagi siswa atau orang tua, jika nilainya bagus, berarti saatnya untuk liburan dengan santuy (santai), sambil menikmati buah durian, karena kebetulan liburan kali ini berbarengan dengan musim durian.

Lalu, bagaimana dengan hasil rapor timnas Indonesia selama tahun 2019? Hasilnya rapor merah atau rapor bagus?

Yuk kita bareng-bareng telusuri dan kita evaluasi bagaimana nilai yang pas untuk menggambarkan prestasi timnas Indonesia semua kelompok umur selama tahun 2019.

Diawali di bulan Februari 2019, ketika timnas U-22 Indonesia berlaga di Piala AFF U-22 di Kamboja, ini merupakan event piala AFF U-22 yang kedua (dulu Piala AFF U-23), setelah pertama digelar di tahun 2005 dan juaranya Thailand.

Tim asuhan Indra Sjafri menjadi juara Piala AFF U-22 setelah mengalahkan Thailand di babak final dengan skor 2-1, sebelumnya di babak semifinal Indonesia menekuk Vietnam dengan skor 1-0.

Keberhasilan menjadi juara tentu patut disyukuri karena bisa dijadikan bekal untuk kualifikasi piala AFC U-23 dan persiapan Sea Games 2019. Keberhasilan ini, dianggap angin lalu oleh pesaing Vietnam dan Thailand karena dua negara tersebut lebih fokus ke Kualifikasi Piala AFC U-23 yang jaraknya berdekatan. Kebetulan Indonesia satu grup dengan Thailand dan Vietnam.

Ternyata apa yang disampaikan oleh timnas Vietnam dan Thailand ada benarnya, bahwa kedua negara tersebut fokus ke kualifikasi piala AFC U-23 di Vietnam (22-26 Maret 2019), yang juga sebagai jalan menuju Olimpiade 2020. Sempat diawali protes Vietnam terkait status Ezra Walian, yang dituding pernah memperkuat Belanda pada kompetisi resmi UEFA.

Akhirnya Ezra tidak bisa main di Kualifikasi piala AFC U-23, karena berdasarkan informasi dari KNVB (federasi sepak bola-nya Belanda) bahwa Ezra, pernah bermain di timnas U-17 Belanda pada Piala Eropa tahun 2013.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun