Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kisah Pahit Saat Sekolah, Terbayar Lunas bersama Grab

3 Desember 2019   04:35 Diperbarui: 5 Desember 2019   11:57 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi Aplikasi Grab

Tak pernah terbayangkan dalam diri saya, maupun pembaca semuanya, bahwa kita akan berada di zaman yang serba mudah seperti era saat ini. Hanya dalam genggaman tangan, semua yang kita inginkan dapat terwujud. Bagi pecinta era 90-an dan awal 2000-an, pasti mengalami dimana saat itu semuanya tidak seperti saat ini, Judulnya, adalah butuh perjuangan. Jika kita akan beraktifitas atau menginginkan sesuatu, butuh waktu dan proses tidak bisa instan seperti sekarang. Dulu hanya bisa membayangkan saja, "ah gimana ya rasanya hidup serba enak dan mudah, serasa punya kantong ajaib Doraemon".

                  

Ya, karena di era tersebut, kita disuguhi tontonan televisi cerita fiktif yang memanjakan pemeran utamanya. Misal : "Jin dan Jun"; "Jinny oh Jinny"; dan untuk kartun serial anak "Doraemon". Dalam cerita Doraemon, mengisahkan tentang anak bernama Nobita, yang selalu menemui banyak masalah atau kesulitan karena ulah teman-temannya yaitu Giant dan Suneo. Solusi dari setiap masalah Nobita adalah kantong ajaib Doraemon. Setiap Doraemon mengeluarkan alat dari kantong ajaibnya, maka alat tersebut dapat menyelesaikan masalah Nobita. Kantong Ajaib Doraemon, bagaikan Pegadaian untuk Nobita, menyelesaikan masalah tanpa masalah.

Penulis, mengisahkan kisah pribadi bagaimana dulu sulitnya mengakses transportasi saat bersekolah zaman SMP dan SMA. Penulis tinggal di sebuah Desa, yang membutuhkan akses transportasi untuk ke Kota. Transportasi untuk ke sekolah, harus naik ojek atau naik mobil jemputan karyawan, akses Angkutan masuk Desa baru ada saat saya menginjak kelas 3 SMA. Jika naik ojek tentu bayarnya lumayan mahal saat itu, dan yang lebih sakit hati lagi. Bahwa tukang ojek saat itu, tidak memprioritaskan anak sekolah seperti saya ini. Karena kalau anak sekolah bayarnya sedikit, anak sekolah baru bisa naik ojek jika lama tidak ada penumpang lain, sehingga saya baru ditarik buat jalan. Kesulitan lainnya, akses ketika pulang sekolah naik angkot atau bis, lagi-lagi saat itu anak sekolah bukanlah prioritas. Seringkali ketika saya menyetop bis atau angkutan, dicuekin. Lagi-lagi karena mereka memprioritaskan pekerja atau orang umum. Karena anak sekolah bayarnya sedikit, berbeda dengan penumpang umum atau pekerja. Dalam hati saya pun berkata, "pas berangkat dan pulang sekolah adalah ujian bagi saya, ujian untuk bersabar agar sampai di sekolah dan sampai di rumah". Zaman telah berubah, jika dulu anak sekolah mencari angkot atau bis, sekarang karena kondisinya sepi, angkot atau bis yang mencari anak sekolah.

Di zaman serba canggih tekhnologi seperti saat ini, semua serba mudah ada dalam genggaman tangan kita. Grab #selalubisa hadir dalam memberikan kemudahan bagi para pelanggannya, seperti saya dalam mengakses segala kemudahan yang ditawarkannya. Saya tidak lagi, mengalami kesulitan seperti saat masa sekolah. Dan yang spesial lagi, jika dulu zaman sekolah saya bukan penumpang prioritas, di Grab saya seperti diistimewakan, karena tidak pernah ada penolakan setiap kali menggunakan jasa grab.

#Aplikasiuntuksemua dari Grab, menawarkan kepada saya sebagai pelanggan, untuk berselancar di fitur-fitur yang ditawarkan oleh Grab. Mulai dari Grab hadir memberikan beragam pilihan layanan kepada masyarakat, tidak hanya mobil (GrabCar) dan motor (GrabBike), kini telah berkembang hingga tersedianya layanan seperti pemesanan cari makanan (GrabFood), belanja bulanan (GrabFresh), tiket film (BookMyShow di Grab), nangis nonton drama (Hooq di Grab), layanan pemesanan kurir (GrabExpress), hingga pembayar tanpa memerlukan uang tunai (OVO).

Kisah kebersamaan saya dengan Grab, terbagi dalam 3 cerita. Cerita yang pertama, tidak dipungkiri sekarang banyak aplikasi online penyedia jasa, salah satunya yang berbasis transportasi. Sebelum saya mengenal Grab, sebelumnya ada aplikasi lain yang lebih dulu hadir. Saat Grab, hadir saya langsung beralih ke Grab, karena secara kantong Grab harganya relatif terjangkau dibanding aplikasi sebelumnya yang saya gunakan, tetapi pelayanannya bintang 5. Pernah suatu ketika, saat mau pulang dari sebuah acara kegiatan hajatan teman. Saya lupa membawa dompet dan kalau pergi bersama istri tidak pernah membawa dompet, saat itu saya hanya membawa uang di saku 50 ribu rupiah, tersadar saat akan pulang. Saat itu saldo ovo pun habis. Sempat khawatir, kebingungan dan malu tidak bisa pulang ke rumah. Karena gengsi tidak ingin pinjam uang teman, karena kondisi saat itu masih ramai dan gengsi juga menjaga perasaan istri dan anak. Akhirnya saya nekad, buka aplikasi Grab, untuk pilihan moda GrabCar dan untungnya biaya transportasi bayar pakai uang cash hanya 48 ribu, dalam hati saya berkata : "Alhamdullillah, selamet selamet".

Kemudian cerita yang kedua, kebersamaan dengan Grab. Saat ada orang tua dan saudara jauh-jauh datang ke rumah saya, dan pada saat itu istri belum sempat memasak.  Awalnya sempat bingung dan ragu, karena kalau mau masak harus belanja terlebih dahulu ke pasar, waktu belanja dan masak tentu membutuhkan waktu berjam-jam. Karena gak enak hati, sama orang tua dan saudara, akhirnya saya dan istri memutuskan untuk memesan GrabFood. Pesanlah makanan kesukaan orang tua, tidak sampai hitungan jam pesanan kami pun sampai ke rumah. Rasa makanannya pun, tidak mengecewakan orang tua dan saudara. Akhirnya kami pun makan bersama dengan penuh ceria dan canda tawa. Dan tidak ada beban lain, karena tidak perlu mencuci peralatan masak. Tahu sendiri kan, kalau istri masak di rumah tumpukan peralatan masaknya memenuhi tempat cucian.

Kisah cerita ketiga, yang berkesan lainnya. Pada saat akan mengumpulkan tugas pekerjaan kantor. Ternyata laptop atau flashdisk ketinggalan dirumah, akhirnya saya telepon istri untuk mengantarkan Laptop dan flashdisk melalui jasa grab ke kantor. Setengah jam kemudian pengantar dari grab, sudah sampai di kantor. Laptop dan flashdisk saya, sampai di kantor dengan aman dan selamat. Dan yang lebih penting lagi, tugas kantor saya selesai tepat waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun