Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Brendan Rodgers dan Leicester City sedang Menjalani Periode Bulan Madu dan Sulitnya Pelatih Bertahan Lama di Sebuah Klub

22 November 2019   11:01 Diperbarui: 22 November 2019   18:06 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brendan Rodgers saat diperkenalkan sebagai pelatih baru Leicester City -- sumber foto BBC

Setiap manusia tidak pernah tahu, kemana takdir akan membawa kita dalam mengarungi kehidupan ini. Begitu juga yang berkaitan dengan jodoh, apabila dua insan manusia berjodoh maka akan berlanjut ke jenjang pernikahan. Terkadang sudah menjalin hubungan sangat lama, tetapi jika tak berjodoh akan kandas ditengah jalan. Sebaliknya, baru menjalin hubungan beberapa bulan karena ditakdirkan berjodoh akan berlanjut ke pernikahan.

Setelah memasuki jenjang pernikahan, jika tak berjodoh pun akan kandas di tengah jalan. Tetapi jika berjodoh pernikahannya akan langgeng, hingga kematian yang memisahkan pasangan tersebut. Itulah rahasia Allah, kita tidak akan pernah tahu, Tetapi kita harus menjalaninya dengan sepenuh hati.

Dalam era sepakbola modern saat ini, menggambarkan jodoh yang langgeng atau serasi sangat langka kita temukan. Sang pemilik klub, menginginkan hasil instan atau prestasi sebagai tujuan akhir. Bagi klub besar pelatih dituntut untuk selalu memberikan gelar setiap tahun, sementara bagi tim medioker gelar bukan tujuan utama bisa bertahan tidak turun kasta / terdegradasi itu sudah menjadi capaian luar biasa.

Kabar pemecatan Mauricio Pochettino dari kursi pelatih Tottenham Hotspur, menjadi sebuah bukti bahwa pemilik klub tidak sabar dengan raihan hasil yang didapatkan oleh sang pelatih. Sehingga solusi terbaik untuk kedua belah pihak dengan cara perpisahan. Sebelumnya, Pochettino sudah melalui musim yang luar biasa bersama spurs dengan membawa spurs selalu berada di jalur 4 besar dan menjadi penantang gelar juara liga Inggris. Bahkan musim lalu, secara mengejutkan membawa spurs ke final liga champions sebelum dikalahkan oleh Liverpool dengan skor 0-2.

Contoh sempurna, pasangan serasi dalam era sepakbola modern saat ini, perjodohan antara Manchester United dan Sir Alex Ferguson. Takdir telah mempertemukan mereka dalam kisah sempurna, selama 26 tahun menukangi Manchester United Sir Alex mempersembahkan 13 gelar liga Inggris, 5 piala FA, 4 piala Liga, 10 piala Community Shield, 2 Piala liga Champions, 1 piala super UEFA, 1 piala Intercontinental dan 1 piala juara dunia antar klub.

Dalam era sepakbola modern, pencapaian Sir Alex melatih sebuah klub selama 26 tahun adalah hal yang langka. Saat ini, sepakbola adalah sebuah industri, pemilik klub tidak akan memberi waktu lama jika pelatih gagal memberikan gelar atau prestasi. Begitu juga sebaliknya, jika pelatih tersebut sukses akan banyak klub yang mengincarnya.

Contoh lain, perjodohan instan yang diidamkan oleh seluruh klub di dunia, yaitu ketika Claudio Ranieri membawa Leicester City menjadi juara liga Inggris musim 2015 / 2016. Tidak banyak yang memprediksi Leicester City, dengan skuad biasa-biasa saja akan jadi juara dibawah arahan pelatih Claudio Ranieri. Semua klub menginginkan jalan takdir seperti kisah Claudio Ranieri dan Leicester City, yang langsung juara di musim perdananya  melatih klub medioker.

Akan tetapi, kisah Claudio Ranieri pun tak sempurna. Bagai peribahasa, habis manis sepah dibuang. Setelah berhasil membawa Leicester City Juara, musim berikutnya dipecat pemilik klub, karena Leicester City hampir terdegradasi. Ini menjadi contoh, bahwa klub tidak sabar dalam menunggu raihan prestasi dari pelatih. Pemilik klub khawatir, jika pelatih tidak segera dipecat klub yang akan menanggung masalah dikemudian hari.

Musim ini, di liga Inggris sedang ada 2 pasangan klub yang sedang menjalani periode bulan madu. Yang pertama adalah Liverpool dengan Jurgen Klopp, setelah musim lalu hanya finish diperingkat 2 di bawah Manchester City dan hanya berjarak selisih 1 poin. Setelah juara liga Champions musim lalu, Liverpool dan Jurgen Klopp lebih siap musim ini untuk menantang Manchester City dalam perebutan gelar liga Inggris. Dan terbukti musim ini, hingga pekan ke-12 Liverpool meninggalkan para pesaingnya dalam perburuan gelar liga Inggris musim ini.

Pasangan kedua, yang sedang menjalani periode bulan madu adalah Leicester City dan Brendan Rodgers. Saat ini, Leicester City menempati posisi kedua berjarak 8 poin dari Liverpool. Akhir Februari 2019, Leicester City pisah jalan dengan manajer sebelumnya, yaitu Claude Puel, untuk digantikan dengan  Brendan Rodgers. Saat itu, suasana ruang ganti Leicester City sedang dalam kondisi tidak kondusif. Hubungan antara pemain dan pelatih tidak harmonis, contohnya Jamie Vardy tidak suka dengan gaya bermain lambat yang diterapkan Puel.

Brendan Rodgers memulai debutnya melatih di Leicester City dengan kekalahan atas Watford. Namun, Brendan Rodgers kemudian mampu memperbaiki pada 4 pekan berikutnya dengan meraih 4 kemenangan beruntun. Leicester City kemudian mengakhiri musim di peringkat ke-9 musim lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun