Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lagu Didi Kempot Merasuki Skuad Timnas Indonesia dan Shin Tae-Yong Akan Memperbaiki Puing-Puing yang Ambyar

20 November 2019   02:03 Diperbarui: 20 November 2019   08:01 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesepak bola timnas Indonesia berpose sebelum saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (19/11/2019). ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman/pd.

Sebelum laga melawan Malaysia, Timnas Indonesia sudah menelan 4 kekalahan beruntun di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2002 Zona Asia. Hasil buruk ini, membuat pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy dipecat oleh PSSI setelah laga lawan Malaysia. 

Mungkin, karena masih kesal dan sakit hati Simon McMenemy tidak mendampingi skuad timnas Indonesia di pinggir lapangan saat lawan Malaysia, hanya duduk di kursi penonoton. 

Skuad Indonesia dipimpin oleh asisten pelatih Yeyen Tumena. Dengan situasi yang tidak kondusif seperti ini, skuad timnas Indonesia harus berhadapan dengan Malaysia, timnas Malaysia sendiri sedang berada dalam kondisi onfire setelah sebelumnya mengalahkan Thailand dengan skor 2-1.

Kondisi ini, memang tidak ideal akibatnya timnas Indonesia kembali kalah dari Malaysia dengan skor 0-2, gol di cetak melalui brace Safawi Rasid. Gol pertama Safawi Rasid melalui eksekusi tendangan bebas cantik, melengkung ke sudut pojok kiri gawang M. Ridho, yang gagal diantisipasi. 

Gol kedua, memanfaatkan blunder Yanto Basna, berusaha menahan-nahan bola agar bola keluar lapangan di dekat area kotak penalti , bola tersebut mampu direbut oleh Safawi Rasid dan akhirnya dikonversi gol melalui tendangan keras Safawi Rasid.

Kesalahan dari Yanto Basna, mengingatkan kejadian pada final leg pertama Piala AFF 2010 di stadion yang sama, ketika Maman Abdurrahman berusaha membiarkan bolanya keluar saat berusaha menjaga Norsahrul Ildan Talaha, tetapi bola mampu dicuri oleh pemain Malaysia tersebut, kemudian menggiring bola ke kotak penalti diumpankan ke Safee Sali dan akhirnya menjadi gol pertama yang menjadi awal malapetaka kekalahan timnas dari Malaysia. Akibatnya Indonesia gagal juara dan kejadian tersebut menjadi kontroversi pada saat itu.

Timnas Indonesia sebenarnya tidak tampil jelek-jelek amat, bahkan mempunyai banyak peluang melalui Febri Haryadi, Bayu Pradana, Greg Nwokolo dan penalti Osas Saha gagal dieksekusi secara sempurna. 

Dari sekian peluang yang didapat tidak ada yang berbuah gol. Momentum didapat saat skor masih 0-0, beberapa menit sebelum Malaysia mencetak gol pertama. Indonesia mendapatkan peluang emas melalui Febri Hariyadi, diawali serangan balik lewat Greg Nwokolo yang menggiring bola dengan berlari cepat menuju pertahanan Malaysia, melihat ruang kosong di sektor kanan Greg mengirim umpan terobosan kepada Febri, tinggal berhadapan dengan kiper Malaysia, Febri gagal menceploskan bola ke gawang karena di gagalkan oleh penyelamatan gemilang dari kiper Malaysia. 

Seandainya gol itu terjadi, mungkin alur jalan pertandingannya akan berbeda, timnas Indonesia akan tampil lebih percaya diri. Tapi apa mau dikata, karena suasana mental bertanding yang sedang ambyar dan dalam titik terendah para pemain tidak bisabermain dengan tenang.

Booooommm....!!!, 1 gol cantik ditambah 1 gol diawali blunder Yanto Basna, menjadi kekalahan kelima secara beruntun, sehingga timnas Indonesia masih berada di dasar klasemen tanpa poin. Ini menjadikan pukulan telak bagi skuad timnas, pengurus PSSI dan seluruh pecinta sepakbola Indonesia. terlebih lagi Indonesia berada satu grup dengan negara ASEAN lainnya yaitu Vietnam, Malaysia dan Thailand. Setelah melewati 5 laga tanpa kemenangan dan tidak mampu mencuri poin dari lawan adalah hasil memalukan.

Bersamaan dengan laga Malaysia Vs Indonesia, mantan pelatih Korea Selatan Shin Tae-yong telah bertemu dengan PSSI untuk memaparkan program kepelatihannya untuk Timnas Indonesia. Bekas pelatih timnas Korea Selatan itu menganggap tawaran itu sebagai tantangan. Tae-yong menyampaikan program kepelatihan dan berdiskusi tentang sepakbola Indonesia sekitar dua jam di hadapan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, dan jajaran pengurus PSSI lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun