Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Leicester City Mendobrak Kemapanan Tim Big Six Liga Inggris

7 November 2019   23:29 Diperbarui: 7 November 2019   23:41 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Leicester City Jamie Vardy, melakukan selebrasi setelah mencetak hattrick ke gawang Southampton dalam pertandingan Liga Inggris di St Mary's Stadium, Southampton, 26 Oktober 2019. Leicester City menghajar Southampton 9-0. Action Images via Reuters/Tony O'Brien   

Sejak Liga Inggris musim 2009 / 2010 berakhir, dan Tottenham Hotspur berhasil menyegel posisi 4 besar, kemudian selang semusim Manchester City finish di posisi ketiga pada musim 2010 / 2011. 

Persaingan Liga Inggris mulai berubah dari big four menjadi big six. Sebelumnya, sejak Roman Abramovich mengakuisisi Chelsea pada tahun 2003 dan pelatih Chelsea Jose Mourinho mempersembahkan gelar juara Liga Inggris musim 2004 / 2005, kemudian diikuti kesuksesan Liverpool meraih Juara Liga Champions tahun 2005. 

Kuda pacu perburuan juara Liga Inggris dan perebutan posisi 4 besar dikuasai oleh big four, 4 tim besar Liga Inggris yaitu Manchester United, Arsenal, Chelsea dan Liverpool.

Jauh sebelumnya, sejak era Premier League dimulai tahun 1992 / 1993 sampai dengan musim 2003 / 2004 perburuan gelar Liga Inggris hanya diramaikan oleh Manchester United dan Arsenal. 

Kedua tim bersaing untuk meraih gelar juara, selama musim tersebut Manchester United meraih 8 gelar juara, Arsenal meraih 3 gelar juara. Dan hanya diselingi 1 gelar juara yang diraih oleh tim lain yaitu Blackburn Rovers pada musim 1994 / 1995.

Sejak era Premier League dimulai hingga saat ini, animo atau perhatian pecinta sepakbola seluruh dunia tertuju ke Negara Ratu Elizabeth tersebut.

Liga Inggris telah tumbuh menjadi sebuah industri sepakbola yang digemari oleh fans dari berbagai belahan dunia dan investor asing. 

Era big four pun, telah berganti menjadi big six setelah Tottenham Hotspur dan Manchester City ikut dalam persaingan memperebutkan gelar Juara Liga Inggris dan tiket 4 besar Liga Champions.

Ibarat sebuah makanan, jika koki Master Chef terkenal hanya menyajikan menu masakan spesial yang selalu sama, misalkan Ikan Gurami, Daging Sapi, Olahan Kambing, Ayam Kampung, Seafood dan Bebek. Tentu, lama -- kelamaan kita sebagai penikmat makanan tersebut akan merasa jenuh dan bosan menikmatinya. 

Ya, sejak musim 2009 / 2010 sampai dengan musim 2018 / 2019 atau 10 musim terakhir penggemar Liga Inggris selalu disajikan menu yang sama, yaitu menu yang bernama big six : Manchester United, Manchester City, Chelsea, Liverpool, Arsenal dan Tottenham Hotspur. Bahkan 3 tim yang disebut pertama, silih berganti menjadi juara Liga Inggris selama 10 musim terakhir. 

Manchester United meraih 2 gelar, Manchester City meraih 4 gelar, Chelsea meraih 3 gelar dan tim cinderella yaitu Leicester City merebut 1 gelar pada musim 2015 / 2016. Sejak dibeli Sheikh Mansour pada tahun 2008, Manchester City menjelma menjadi kekuatan baru di Liga Inggris dan kompetisi eropa.

Sebuah menu masakan dengan sajian berbeda, yaitu tahu tempe yang diracik menggunakan bumbu sederhana tetapi diolah oleh Chef senior, ternyata dapat menghasilkan tahu tempe dengan cita rasa yang istimewa. 

Itulah yang dilakukan oleh Claudio Ranieri ketika membawa tim cinderella Leicester City juara musim 2015 / 2016. Ya, saat itu Leicester City mendobrak kemapanan dan mempecundangi tim big six. 

Di musim 2015 / 2016 ada 3 tim big six, yang terlempar dari posisi 4 besar, Manchester United di peringkat 5, Liverpool di peringkat 8 dan Chelsea tercecer di peringkat 10. 

Saat menjadi juara Liga Inggris, Leicester City hanya mengandalkan pemain semenjana seperti K. Schmeichel, R. Huth, C. Fuchs, D. Drinkwater, N. Kante, R. Mahrez, J. Vardy dan S. Okazaki ditambah dengan racikan strategi dari pelatih dan ditaburi bumbu semangat pantang menyerah dengan terus berlari spartan dan diakhiri dengan serangan balik mematikan, yang mengantarkan tim cinderella juara.

Menyebut nama tim cinderella, sangat pas untuk menggambarkan kondisi Leicester City saat jadi juara. Karena, sangat sulit untuk mengulang kesuksesan yang sama untuk kembali menjuarai Liga Inggris. Selama 10 musim terakhir big six sangat kuat, dengan mendominasi posisi 4 besar setiap musimnya. 

Tetapi, di musim ini 2019 / 2020 Leicester City dibawah asuhan Brendan Rodgers sedang mencoba untuk menyelesaikan jalan cerita kisah tim cinderella part II. Hingga pekan ke-11, Leicester City ada di peringkat ketiga jauh meninggalkan Manchester United yang tercecer di posisi 10 dan Tottenham Hotspur di peringkat 11. 

Sama halnya ketika Leicester City juara di musim 2015 / 2016 ada dua tim big six yang terlempar jauh dari posisi 4 besar, yaitu Liverpool dan Chelsea, musim ini pun ketika Leicester City ada di posisi ketiga ada dua tim big six yang terlempar jauh dari posisi 4 besar, akankah ini menjadi de javu dari akhir cerita Leicester City musim ini. 

Saat ini, Leicester City berjarak 8 poin dari Liverpool sebagai pemuncak klasemen dan tertinggal 2 poin dari Manchester City yang ada di peringkat ke-2.

Setelah menjual, H. Maguire ke Manchester United dan menjadikannya sebagai bek termahal dunia. Pandit sepakbola dunia tidak memprediksi Leicester City akan ada di posisi 3 besar sampai pekan ke-11. 

Bermaterikan pemain J. Vardy, K. Schmeichel, J. Evans, R. Pereira, B. Chilwell, Y. Tielemans, A. Perez dan pemain lainnya serta mengandalkan ball possession ala Brendan Rodgers, Leicester City musim ini menjelma menjadi kekuatan besar yang perlu diperhitungkan oleh tim big six. 

Bagi pecinta tim big six, kabar ini tentu tidak menyenangkan karena akan ada 3 tim big six yang tersingkir dari perburuan tiket ke Liga Champions musim depan. Tetapi bagi fans netral, kabar ini tentu menyenangkan karena ada tim yang menjadi pengganggu  kenyamanan tim big six musim ini.

Kepantasan Leicester City ikut serta dalam perburuan gelar atau setidaknya meramaikan perebutan posisi 4 besar akan diuji akhir pekan ini, dengan menjamu Arsenal  di King Power Stadium. Tentu hasil akhir laga ini, bukan menjadi patokan karena Liga Inggris baru berada di bulan November. 

Tetapi, jika di bulan Maret 2020 Leicester City masih berada di posisi 4 besar, maka siap -- siap saja bagi fans tim big six karena akan ada 3 tim big six yang terlempar dari Liga Champions. Artinya ada 3 tim besar Liga Inggris yang tidak lolos ke Liga Champions musim 2020 / 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun