Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Terancam Dicoret Karena Indispliner, Praveen Jordan Juara Denmark Open 2019

21 Oktober 2019   01:39 Diperbarui: 21 Oktober 2019   03:32 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Claus Fisker / Ritzau Scanpix / AFP)

Sebelum dimulainya Turnamen Denmark Open, beberapa pemain ganda campuran melakukan tindakan indispliner karena pulang larut malam. Setelah beberapa kali diamati oleh pelatih Richard Mainaky, dan prestasi pemain menurun.

Pelatih ganda campuran tersebut memberikan surat peringatan 2 (SP 2), pelatih tidak menolerir pemain yang melakukan indisipliner. Setelah diberikan SP 2 kepada beberapa pemain ganda campuran, Praveen Jordan bolos latihan jelang persiapan ke kejuaraan Denmark Open.

Tindakan tersebut, mengakibatkan Praveen Jordan terancam dicoret dari keikutsertaan Turnamen Denmark Open. Seperti yang disampaikan oleh pelatih,

"Bisa saja saya coret dari tim SEA Games 2019, atau coret tim tur Eropa. Bisa saja. Tetapi ini nanti urusan saya dengan PB," kata Richard di Pelatnas PBSI, Cipayung seperti yang diwartakan oleh detiksport.com, tetapi akhirnya niatan tersebut diurungkan.

Pada akhirnya Praveen Jordan tetap berangkat ke Denmark Open dengan ultimatum pelatih harus mencapai target babak semifinal.

Praveen Jordan yang berpasangan dengan Melati Daeva Oktaviani memulai turnamen sebagai unggulan ke-6. Seakan ingin membuktikan diri, dihadapan pelatih dan juga pecinta bulutangkis tanah air, pada babak perempatfinal saat menghadapi unggulan pertama sekaligus ganda campuran no. 1 dunia Zheng Siwei / Huang Ya Qiong asal China, Praveen Jordan tampil trengginas dengan mengalahkan pasangan ganda campuran China pemilik 7 gelar selama tahun 2019 dengan skor 18-21, 21-16 dan 22-20 dalam tempo 55 menit.

Praveen / Melati melangkah ke babak semifinal dengan merobohkan "tembok China", karena pasangan ganda campuran ini terkenal dengan pertahanannya kuat dan serangannya tajam, ini dibuktikan dengan 3 gelar juara bergengsi turnamen level Super 1000 yang diperoleh pasangan China ini, yaitu dari All England, Indonesia Open, dan China Open ditambah gelar prestisius kejuaraan dunia. Sehingga kemenangan Praveen / Melati atas pasangan China tersebut patut diapresiasi  

Setelah target terpenuhi, mencapai babak semifinal, pasangan Praveen / Melati tidak lantas berpuas diri. Menghadapi pasangan non unggulan Wang Chi - Lin / Cheng Chi Ya dari China Taipei, pasangan Praveen / Melati menang dua set langsung dengan skor 21-12 dan 21-12 hanya dalam tempo 27 menit.

Akhirnya Praveen / Melati melaju ke babak final yang ke-5 kalinya. Di empat final sebelumnya selama tahun 2019, Praveen / Melati harus puas sebagai runner up, yaitu di India Open, Selandia Baru Open, Australia Open dan Jepang Open.

Pada babak final, Praveen / Melati menghadapi "tembok China" lainnya yaitu pasangan Wang Li Lyu / Huang Dong Ping unggulan ke-2 turnamen Denmark Open dan sebagai pasangan peringkat ke-2 dunia. Pasangan China ini telah mengoleksi 6 gelar juara selama tahun 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun