Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Mampukah The Daddies Kalahkan The Minions?

20 Oktober 2019   06:20 Diperbarui: 20 Oktober 2019   06:37 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : badmintonindonesia.org

Final ganda putra bulutangkis Denmark Open mempertemukan all Indonesian final, "the daddies" julukan untuk pasangan Hendra / Ahsan akan menghadapi lawan beratnya yaitu "the minions" julukan untuk pasangan Markus / Kevin. Final Denmark Open merupakan pertemuan keempat di partai final, untuk kedua pasangan ini. 

Sebelumnya sepanjang tahun 2019, kedua pasangan ini telah bertemu 3 kali di partai final, pertemuan kedua pasangan ini terjadi di partai final Indonesia Open, Jepang Open dan China Open. Hasilnya ketiga final tersebut dimenangkan oleh pasangan Markus / Kevin.  

Pertandingan final antara pemilik peringkat 1 dunia (Markus / Kevin) dan peringkat 2 dunia (Hendra / Ahsan) di Denmark Open tentunya sangat menarik untuk disaksikan

Tahun 2019 menjadi milik Markus / Kevin dan Hendra / Ahsan, kedua pasangan Indonesia ini konsisten menjuarai turnamen bergengsi kategori level super 1000. Markus / Kevin menjuarai turnamen Indonesia Open dan China Open, sedangkan Hendra / Ahsan menjuarai All England, ditambah gelar bergengsi kejuaraan dunia yang setara dengan level olimpiade. 

Markus / Kevin selama tahun 2019 telah menjuarai 5 turnamen (Malaysia Masters, Indonesia Masters, Indonesia Open, Jepang Open dan China Open) sedangkan untuk pasangan Hendra / Ahsan telah menjuarai 3 turnamen (All England, Selandia Baru Open, dan Kejuaraan Dunia).

Final Denmark Open, tentu menjadi partai final yang ideal karena mempertemukan kedua pasangan yang penampilannya konsisten sepanjang tahun, karena aturan BWF mewajibkan pemain ganda berperingkat 10 dunia harus tampil di 12 turnamen sepanjang tahun. 

Pasangan Markus / Kevin lebih dulu melaju ke partai final setelah mengalahkan pasangan China Taipei Lu Ching Yao / Yang Po Han dengan skor 21-16 dan 21-11 dalam tempo 29 menit, sedangkan untuk Hendra / Ahsan melaju ke final setelah mengalahkan pasangan Jepang Takeshi Kamura / Keigo Sonoda dengan skor 21-19 19-21 dan 21-15 dalam tempo 51 menit.

Pasangan Hendra / Ahsan tentunya masih penasaran dengan pasangan Markus / Kevin, karena dari 3 pertemuan final sebelumnya selalu kalah. Kekalahan pertama di Indonesia Open, Hendra / Ahsan menyerah dari Markus / Kevin dengan skor 21-19 dan 21-16, sedangkan di Jepang Open menyerah dengan skor 21-18 dan 23-21, Sedangkan di final terakhir yaitu China Open Hendra / Ahsan kalah dengan skor 21-18 17-21 dan 21-15. 

Melihat skor pertandingan dari 3 pertemuan final tersebut ada peningkatan pasangan Hendra / Ahsan dalam menghadapi pasangan Markus / Kevin. Pada pertemuan terakhir di China Open pasangan Markus / Kevin dipaksa bermain dalam 3 gim.

Seusai memenangkan pertandingan semifinal, Ahsan menegaskan akan mempelajari lagi permainan juniornya di Cipayung itu. "Malam ini kami akan pelajari lagi permainan mereka. Mungkin akan mencoba strategi baru, tapi kami juga belum tahu pasti akan bermain seperti apa," ungkap Ahsan dalam rilis yang diterima detiksport.

Melihat kekalahan dalam 3 final sebelumnya Hendra / Ahsan kalah dalam hal kecepatan, karena pasangan Markus / Kevin selalu bermain dengan permainan cepat. Iya, tidak dipungkiri lagi pasangan Markus / Kevin selalu bermain cepat dengan level kecepatan tinggi, ditambah dengan beberapa gerak tipu dan sifat "tengil" kevin dalam memprovokasi lawan. 

Itulah senjata Markus / Kevin, sehingga mereka bisa menjadi ganda putra nomor 1 dunia. Untuk memenangkan pertandingan final Denmark Open sekaligus sebagai upaya revans, pasangan Hendra / Ahsan harus bermain dengan lebih sabar dan tidak meladeni permainan cepat Markus / Kevin, serta menjaga kebugaran fisik menjelang partai final. 

Karena tidak dipungkiri lagi faktor fisik juga berpengaruh dalam pertandingan final yang berlangsung dengan sangat ketat. Melihat tren pertemuan terakhir di final China Open yang memaksa Markus / Kevin bermain 3 gim, kesempatan "the daddies" untuk menglahkan "the minions"  terbuka lebar. 

Siapapun yang juara, "the daddies" atau "the minions" tidak jadi masalah buat pecinta bulutangkis tanah air, karena kita sudah mengamankan satu gelar dari ganda putra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun