Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Iklan dan Public Relations

10 Februari 2019   18:20 Diperbarui: 10 Februari 2019   18:59 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: PreSense PR

Periklanan dan public relations adalah dua industri yang berbeda secara bersamaan.

Mari kita teliti perbedaan antara iklan dan public relations:

Organisasi harus membayar untuk setiap iklan yang ditayangkan di televisi/radio. Organisasi perlu membeli ruang /slot di berbagai surat kabar, saluran TV, saluran radio untuk beriklan tentang organisasi/produk/layanan mereka. 

Pakar PR berusaha keras untuk mendapatkan publisitas untuk organisasi mereka tanpa mengeluarkan banyak biaya. Pakar PR mengatur berbagai acara, fungsi, pertunjukan, memberikan wawancara kepada orang-orang media untuk menciptakan kesadaran tentang organisasi mereka dan produk serta layanannya di antara para pemangku kepentingan, investor, mitra, dan audien sasaran. Organisasi bahkan mempekerjakan selebriti atau tokoh terkenal yang populer di antara masyarakat untuk meningkatkan reputasi mereka.

Organisasi harus membayar untuk setiap iklan dan dengan demikian memiliki kontrol atas kontennya. Tim kreatif dari setiap organisasi memiliki kendali penuh atas apa yang masuk ke dalam iklan. Namun ini tidak terjadi dalam kasus public relations. 

Sebagai seorang ahli PR, kita dapat memberikan wawancara yang mengesankan yang menyoroti produk dan layanan organisasi kita, tetapi itu sepenuhnya tergantung pada orang-orang media apakah mereka menyiarkan wawancara lengkap atau tidak. Mereka tidak memiliki kewajiban terhadap kita dan organisasi kita.

Iklan umumnya memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan dengan siaran pers. Majalah tidak dapat mempublikasikan wawancara atau artikel kita setiap hari atau tiga atau empat kali berturut-turut sedangkan konsumen dapat melihat iklan beberapa kali dalam sehari. 

Mereka dapat segera mengingat suatu produk ketika mereka melihat iklan. Orang-orang dapat lebih banyak berhubungan dengan iklan dibandingkan dengan buletin, siaran pers, rilis video dan sebagainya. Iklan membuat produk serta organisasi populer di kalangan pengguna akhir.

Pakar PR harus sangat kreatif dan selalu siap sedia. Mereka harus menguasai seni memasukkan pikiran ke dalam kata-kata yang bermakna yang menciptakan dampak yang diinginkan dalam benak pelanggan potensial. 

Pakar PR adalah wajah dari sebuah organisasi dan sangat penting bagi mereka untuk bersiap menghadapi beberapa pertanyaan dari media, pemangku kepentingan dan pengguna akhir dengan senyum. Ingat sebagai pakar PR, kita perlu bertemu beberapa orang dalam satu hari dan kita tidak bisa mengeluh. Paparan lebih banyak dalam hal hubungan masyarakat daripada dalam iklan.

Hubungan masyarakat lebih hemat biaya dibandingkan dengan iklan. Organisasi harus mengeluarkan uang ganteng untuk iklan sederhana di papan iklan atau untuk iklan yang ditayangkan selama slot utama. Kita harus membayar terlepas dari apakah iklan kita diperhatikan atau tidak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun