Hari ketika aku menyadari bahwa engkau tidak lagi menginginkan aku seperti dulu adalah hari aku tahu bahwa kita telah berakhir selamanya. Aku tahu bahwa cinta yang harus engkau berikan kepadaku sudah habis dan itu menyakitkan. Sakit karena aku menginginkanmu dan mencintaimu lebih dari yang pernah kumiliki dan sekarang telah berubah menjadi rasa sakit yang mengerikan.
Aku ingat merasa seolah-olah aku adalah orang yang paling engkau sayangi di dunia ini dan sekarang aku merasa dianggap ganguan, bagian kecil dari apa yang penting bagimu. Aku tahu ini hanyalah permulaan dari rasa sakit dan air mata, dan aku tahu bahwa aku hanya akan semakin sakit seiring waktu.
Aku berharap engkau masih mencintaiku seperti aku mencintaimu karena aku ingin tidak lebih dari didekap dalam pelukanmu dan dihibur pada saat ini.
Aku menginginkanmu selamanya dan selalu. Aku pikir perasaan itu saling membahagiakan. Aku tidak tahu mengapa ini terjadi, tetapi aku ingat aku merasa sangat bingung dengan tempat aku berdiri bersamamu.
Sejujur kedengarannya, aku tahu sekarang bahwa engkau tidak akan pernah bisa mencintai aku lagi. Aku melihatnya dalam caramu mengirim pesan teks hanya untuk mendapatkan kembali barang-barang yang engkau tinggalkan di apartemenku dan cara engkau tidak pernah bertanya kepadaku bagaimana keadaanku. Jantungku masih berdetak kencang ketika aku melihat namamu muncul di ponselku. Aku belum sempat mengubah nama kontak lucumu diikuti oleh gambar merpati.
Aku berharap semuanya tidak akan berakhir seperti ini karena aku tidak akan terluka sekarang. Aku akan terselimuti oleh cinta yang aku miliki untukmu, dalam kehidupan yang kita miliki bersama, di masa depan yang selalu kita bicarakan.
Menyadari engkau telah jatuh cinta padaku adalah salah satu pengalaman tak terlupakan yang pernah aku miliki. Jika aku bisa mengulang kembali apa pun, mungkin aku harus merelakan engkau meninggalkan aku tanpa penjelasan.
***
Solo, Jumat, 11 Januari 2019. 20:42
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
