Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perumusan dan Penulisan Judul yang Baik dan Benar

24 November 2018   09:26 Diperbarui: 24 November 2018   09:49 8582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang dimaksud dengan preposisi adalah kata depan yang diikuti oleh kata lainnya. Dilihat dari fungsinya, kata ini memiliki fungsi untuk menjelaskan dan memberikan kesinambungan antara kata sebelum dan kata selanjutnya. Yang termasuk dalam preposisi adalah: di, ke, pada, dalam, yaitu, kepada, daripada, untuk, bagi, ala, bak, tentang, mengenai, sebab, secara, terhadap, dst. Berikut ini contoh judul menggunakan preposisi:

  • Kreativitas dalam Karya Seni Puisi
  • Nyanyian dari Blora
  • Cintaku di Kampus Biru

Sedangkan konjungsi adalah nama lain dari kata sambung. Kata ini memiliki fungsi untuk menghubungkan kata-kata, kalimat-kalimat, dan ungkapan-ungkapan dan tidak memiliki makna khusus jika berdiri sendiri. Kata-kata yang termasuk konjungsi  yaitu dan, atau, tetapi, ketika, seandainya, supaya, pun, seperti, oleh, karena, sehingga, bahwa, kalau, untuk, kemudian. Inilah contoh konjungsi dalam suatu judul:

  • Kota Solo Tidak Punya Laut tetapi Punya Selat
  • Sepeda Motor Seharusnya Tidak untuk Mengangkut

Terakhir, interjeksi, adalah istilah lain untuk kata seru yang mengungkapkan isi hati dari si pembicara. Kata ini relatif jarang ditemui pada judul karya-karya tulis serius, tetapi banyak menjadi pilihan untuk narasi yang bersifat ekspresif. Contoh interjeksi adalah Alhamdulillah, duh, ih, cih, yuk, wah, wow, amboi, ah, lho, dan lain-lain. Perhatikan judul-judul berikut:

  • Nasi Liwet Solo Enak Banget, lho!
  • Jalan-Jalan ke Malioboro, yuk!

Meskipun demikian, ketiga jenis kata partikel tersebut harus tetap ditulis dengan huruf kapital apabila letaknya di kata pertama sebuah judul, sesuai dengan kaidah awal. Kita bisa menjadikan sejumlah karya besar sebagai contoh pengecualian ini, termasuk Dari Ave Maria sampai Jalan Lain ke Roma, Kalau Tak Untung, atau judul-judul berita yang sering kita lihat seperti: Wow, Lihat Nasib Artis Ini Sekarang!

3. Perhatikan Kaidah Huruf Kapital pada Kata Ulang

Terkadang, kita menemukan kata ulang pada judul yang akan kita gunakan. Untuk mengetahui cara penulisannya, pertama-tama kita harus mengenali bentuk kata ulang tersebut. Pada dasarnya, kata ulang bisa didefinisikan sebagai kata yang telah mengalami pengulangan (reduplikasi) pada kata dasarnya. Kata ulang murni (dwilingga) dan kata ulang semu harus ditulis dengan huruf kapital di setiap awal kata karena sifatnya yang bisa dibilang tidak mengalami perubahan apapun. Seperti contoh-contoh berikut:

  • Cara Menyembelih Biri-Biri di Hari Raya Kurban
  • Kehidupan Si Kupu-Kupu Malam
  • Sayap-Sayap Patah
  • Kecil-Kecil Jadi Pengantin

Sedangkan bentuk kata ulang sebagian, kata ulang berimbuhan, kata ulang dwipurwa, dan kata ulang perubahan---semua yang sederhananya sudah mengalami perubahan bentuk---hanya ditulis kapital pada huruf pertama kata ulang. Perhatikan pada judul-judul berikut ini:

  • Kapoltabes Surakarta: Gerak-gerik Ibu Korban Mencurigakan
  • Berjalan-jalan di Kota Solo
  • Cerai-berai Negeriku

4. Penggunaan Tanda Petik pada Kata Bahasa Asing atau Bahasa Daerah

Sering kita jumpai judul tulisan atau karangan yang menggunakan kata bahasa asing atau bahasa daerah, untuk itu penulisannya harus menggunakan tanda petik. Berikut ini contohnya:

  • Jokowi "Man of The Year 2012"
  • Politik ala "Wong Jawa"
  • "Sepi ing Pamrih" atau Kemurnian Hati

Secara umum, dalam membuat sebuah judul kita harus memerhatikan bentuk dan tata kalimat untuk menentukan mana saja kata yang harus kita beri huruf kapital. Hal ini penting untuk membuat susunan kata yang elok dipandang dan terasa rapi, juga menarik.

Nah, demikianlah paparan sederhana mengenai cara perumusan serta penulisan judul yang baik dan benar. Semoga bermanfaat dan selamat berkarya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun