Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tembang Asa Pagi

16 Oktober 2018   06:34 Diperbarui: 19 Oktober 2018   08:00 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:https://creativemarket.com

pagi membawa aroma hujan semalam
tanah basah segarkan dini hari baru
nurani berharap hari-hari tak lagi kelam
berpasrah madah badai pasti berlalu

embun bening menghias pucuk dedaunan
basahi hijau kehidupan alam merindu
dalam hening suasana hati berkenan
endapkan keruh ganti jernih melulu

cerah mentari perlahan hangatkan persada
kicau burung riuhkan semangat hayati
resah hati perlahan tinggalkan sesak dada
galau tak lagi menggayut hasrat insani

kabut tipis selimuti dingin pagi jingga
berlalu terhapus dalam hangat sang surya
tak miris hadapi hidup kadang gulana
semua pupus dalam dekap erat-Nya

semilir bayu menyusup raga atis
dendang semesta pelipur diri alami
mengalir asa penuh romantis
tembang karunia-Nya degupkan bumi

(112013)
***
Solo, Selasa, 16 Oktober 2018
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun