Mohon tunggu...
SoftwareSeni Indonesia
SoftwareSeni Indonesia Mohon Tunggu... Programmer - Software House

A fast-growing Software House company with 100+ clients around the world.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pengangguran Digaji, Masa Sih?

18 Februari 2020   11:25 Diperbarui: 18 Februari 2020   11:56 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu employer branding? Employer branding merupakan citra perusahaan dalam memikat pencari kerja. Strategy yang dilakukan bisa bermacam-macam. Mungkin yang paling sering kamu lihat adalah campus hiring. Perusahaan mencoba mendekatkan diri kepada sarjana-sarjana baru. Siapa tahu, ada yang nyantol .Ehee. Tetapi, dengan berkembangnya dunia digital, sekarang bahkan ada perusahaan yang memiliki karyawan khusus untuk aktivitas employer branding. 

Jika kamu adalah mas dan mbak HRD, ada beberapa hal simple yang bisa kamu lakukan untuk melakukan aktivitas employer branding tanpa harus keluar kantor. 

1. Blog

Cara terbaik untuk memikat pencari kerja adalah bekerja sama dengan digital marketing. Kenapa? Artikel tips & trik mendaftar pekerjaan, hingga informasi lowongan pekerjaan akan lebih "fun", dan google friendly jika kamu kemas dengan artikel. Tentu harus di imbangi dengan visual yang merepresentasikan perusahaan ya. 

Tapi, perusahaan kamu tidak punya website / blog page dalam website? Jangan sedih, Software House siap banget membantu kamu! Sebenarnya ada Medium, buat kamu yang pengen gratisan. Tetapi, perlu diingat, artikel yang kamu tulis merupakan aset berharga, yakin mau berbagi dengan platform lain? Ehee.

2. Career page

Memang, job portal sudah banyak. Tetapi perlu diingat, kamu perlu berbagi data pencari kerja dengan platform job portal tersebut. Setelah tau betapa mahalnya informasi pencari kerja, yakin tidak mau menambahkan fitur career page pada website perusahaan? Mau, tapi tidak tahu caranya? SoftwareSeni siap banget bantu perusahaan kamu.

3. Social Media

Percaya atau tidak, pencari kerja itu banyak bersliweran di social media. Nah, ada social media yang dinamakan linkedin. Itu bisa kamu gunakan untuk memikat pencari kerja untuk mendaftar ke perusahaan kamu. Namun, perlu diingat bahwa social media bukanlah tempat yang baik untuk konversi. Kenapa? Balik lagi karena alasan keamanan data. Bahkan, usut punya usut, ada yang menyalahgunakan linkedin untuk data mining. Jadi, dedicated career page pada website perusahaan masih jadi andalan. Bukan begitu?

OPORTUNIS (Orang yang pandai melihat peluang)

Percaya banget sih, kalau yang baca artikel ini bukan cuma para pencari dan pemberi karja. Pasti ada aja yang nyempil-nyempil mau melihat peluang.

man-wearing-black-and-white-stripe-shirt-looking-at-white-212286-5e4b6c70d541df7c35783155.jpg
man-wearing-black-and-white-stripe-shirt-looking-at-white-212286-5e4b6c70d541df7c35783155.jpg
Iya deh iya. Ini nih yang bisa kamu lakukan dan ikut berkontribusi dalam meningkatkan SDM di Indonesia.

1. E-learning bersertifikat

Semenjak pertumbuhan perusahaan startup yang masif di Indonesia, banyak jenis pekerjaan baru yang belum ada didalam kurikulum perkuliahan. Untuk memenuhi permintaan perusahaan, tentu pencari kerja harus menyesuaikan skill yang mereka miliki. Nah, bisa banget kamu bantu mereka dengan membuat platform e-learning bersertifikat.

2. Job Marketplace

Ah, udah banyak job marketplace. Eits, jangan sedih, bahkan untuk sekelas linkedin saja sering kecolongan lowongan kerja bodong. Kalau kamu mampu menawarkan keamanan data para pencari kerja, hingga menjamin kualitas lowongan pekerjaan yang ditawarkan, kamu masih punya banyak peluang loh. 

3. Talent Aquisition Management System

Mungkin kamu jarang mendengar sistem ini. Memang belum banyak bisnis Talent Aquisition Management System di Indonesia. Biasanya, yang memakai sistem ini adalah perusahaan besar. Sehingga, provider dari sistem tersebut juga perusahaan macam Oracle. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun